Jamin Mutu Pendidikan, PP-PAUD Jateng Supervisi Lembaga PAUD

Penulis: Supriyani
SUKOHARJO | inspirasiline.com

UNTUK memenuhi unsur 8 standar pendidikan, lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) perlu pendampingan dari Pusat Pengembangan PAUD (PP-PAUD) Jawa Tengah, sebagai upaya agar lembaga PAUD bisa menjamin mutu pendidikan bagi masyarakat, utamanya anak usia dini.

Febri Hartanti Purbaningrum selaku Pamong Belajar pada PP-PAUD Dikmas Jateng, menyampaikan hal itu dalam Orientasi Teknis Supervisi Lembaga PAUD kerjasama antara Dikmas Jateng dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo, di Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Sukoharjo, Minggu (1/11/2020).

Diikuti lembaga PAUD dan PKBM sekabupaten, acara dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo Darno.

Dalam sambutannya, Darno menyampaikan pentingnya supervisi di lembaga PAUD agar memenuhi 8 standar pendidikan, sebagai upaya untuk mencapai pendidikan yang bermutu, sehingga lembaga tersebut akan mendapat kepercayaan dari masyarakat.

Dipercaya Masyarakat
Febri selaku narasumber dalam kegiatan ini menjelaskan, ending dari kegiatan supervisi ini ke depan adalah agar lembaga PAUD bisa terakreditasi, dengan harapan mencapai mutu yang bisa dipercaya oleh masyarakat dalam penyelenggaraan proses kegiatan belajar-mengajar.

Supervisi perlu dilakukan untuk penjaminan mutu pendidikan PAUD.

“PP-PAUD Dikmas Jateng perlu mendampingi lembaga, untuk mencapai 8 standar nasional pendidikan, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana-prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan,” paparnya.

Febri menambahkan, suatu lembaga bisa mengikuti akreditasi, salah satunya harus memenuhi 8 standar minimal lembaga.

“Namun yang sering menjadi kendala bagi lembaga, rata-rata kurang teliti. Misalnya, lembaga tersebut lupa mendokumentasikan kegiatan. Seperti guru datang terlambat, membuat RPP sampai numpuk, pinjam dokumentasi dari lembaga lain,” ungkapnya.

Febri berharap, kebiasaan-kebiasaan seperti itu harus dihilangkan.

Untuk itu, dia menyarankan, rencana tahunan disusun sesuai SOP. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. “Kalau ingin lembaganya maju,” tegasnya.***