Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Sragen melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mengklaim mendapat tambahan kuota 10.250 ton pupuk untuk di musim tanam pertama ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen Ekarini Mumpuni Titi Lestari menyampaikan, pupuk untuk masa tanam pertama saat ini sudah siap.
Ekarini Mumpuni Titi Lestari bahkan menyebut, kalau Sragen mendapat tambahan kuota pupuk bersubsidi dari Pemerintah Pusat untuk Musim Tanam (MT) pertama ini.
“Akan ada pers rilis dari Pak Sekda (Sekretaris Daerah). Kita sampaikan juga bahwa untuk MT pertama ini Sragen dapat tambahan pupuk. Jumlahnya 8.000 ton untuk urea, 950 ton untuk SP36 dan 1.300 ton untuk ZA,” ungkapnya kepada inspirasiline.com, Selasa (3/11/2020).
Ekarini Mumpuni Titi Lestari meminta, agar petani tidak perlu resah. Karena sudah ada tambahan kuota pupuk.
“Namun, pembelian atau penebusan kuota tambahan ada mekanismenya. Penebusannya sudah diatur bahwa yang memunyai Kartu Tani bisa menggunakan Kartu Tani. Bagi yang belum pernah mendapatkan Kartu Tani tapi sudah masuk di RDKK bisa membeli secara manual,” tuturnya.
Menanggapi pernyataan Ekarini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sragen, Bambang Widjo Purwanto yang dikonfirmasi inspirasiline.com melalui ponselnya, Selasa (3/11/2020) menyebutkan, kalau ada tambahan kuota, hal itu patut diapresiasi.
Hanya saja, permasalahan utamanya sampai saat ini, jatah pupuk utama untuk MT pertama ini belum juga didrop ke penyalur.
Padahal, petani di sebagian besar kecamatan sudah menanti, karena sudah memasuki persemaian dan sebentar lagi akan melakukan penanaman.
“Lha jatah pupuk regulernya saja belum diturunkan kok. Kalau ada tambahan nanti tidak diperjelas, malah bisa jadi masalah baru. Kalau pendistribusiannya nggak transparan, akan memicu celah penyimpangan baru,” ujarnya.***
