Pemdes Gentanbanaran Berencana Dirikan Showroom Bonsai

INSPIRASIANA

Penulis: Sugimin
SRAGEN | insipirasiline.com

MENINDAKLANJUTI permintaan Ketua Paguyuban Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kabupaten Sragen Parsono saat Pembukaan Pameran dan Kontes Bonsai di halaman Masjid Abdul Aziz Driyan, Desa Gentanbanaran, Sabtu (7/11/2020) Pemerintah Desa (Pemdes) Gentanbanaran, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen berencana membangun showroom atau ruang pamer bonsai.

Di samping untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes), rencana pendirian showroom bonsai itu juga dimaksudkan untuk merangsang generasi muda mencintai tanaman yang bisa memperindah lingkungan tempat tinggal.

KEPALA Desa
Gentanbanaran Sugito.

Tak hanya mendirikan showroom bonsai, Pemdes Gentanbanaran juga akan menggelar pendidikan dan latihan (diklat) membuat bonsai yang berkelas bagi masyarakat umum, sebagai inovasi peningkatan pendapatan untuk menyejahterakan kehidupan keluarga.

” Untuk diklat nanti dianggarkan dulu di tahun 2021. Sedang pembangunan showroom, kita bicarakan dulu dengan pengurus PPBI, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda. Lokasinya nanti kita carikan,” ungkap Kepala Desa (Kades) Gentanbanaran Sugito kepada inspirasiline.com di balai desa setempat, Jumat (13/11/2020 ) siang.

“Saran Ketua PPBI Sragen akan kami laksanakan, wong tujuannya baik, yaitu agar masyarakat kreatif dan mendapatkan hasil yang sepadan,” ujar Sugito.

Lebih Menguntungkan
Bayan Gentanbanaran Mbotok yang mendampingi Kades Sugito berpendapat, daripada ternak kambing atau sapi lebih baik dan menguntungkan menekuni bonsai.

“Ternak sapi misalnya, satu tahun hasilnya berapa? Menekuni bonsai, satu pohon satu tahun atau dua tahun, hasilnya sudah puluhan, bahkan ratusan juta,” bebernya meyakinkan.

Mbotok mencontohkan, satu pohon kimen bercabang enam, misalnya.

“Kalau satu cabang dicangkok enam, satu cangkokan Rp 25.000 kali 6 sudah berapa? Padahal itu enam cabang. Artinya, 6 x 6 x Rp 25.000 dan masih memiliki pohon induknya. Pohon induknya sendiri ditawar Rp 100 juta saja belum dukasihkan,” paparnya.

Mbatok juga menunjukkan sejumlah foto bonsai berkelas tinggi, satu-satunya bonsai pohon kimeng yang menjadi andalan warga Desa Gentanbanaran.

Pemilik bonsai terbanyak di Desa Gentanbanaran Sutarto, sampai berita ini ditayangkan belum bisa dihubungi.
Informasinya sedang mengikuti Pameran Bonsai Tingkat Nasional di Gedung Kartini, Kabupaten Karanganyar.***

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *