Laskar Santri Sukowati Gelar Doa Bersama Dukung Pemerintah RI

NEWS

Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com

SEKITAR 50 santri dari sejumlah komunitas yang tergabung dalam jaringan Laskar Santri Sukowati bersama Rijalul Ansor Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sragen menggelar doa bersama di Masjid Kauman Sragen, Minggu (22/11/2020).

Mereka juga menyatakan sikap menolak segala bentuk kegiatan dan upaya merongrong Pemerintah Republik Indonesia.

Mereka menyatakan siap menjadi benteng mengadang kelompok radikalisme garis keras dan intoleransi yang menimbulkan ketidakstabilan nasional.

Puluhan orang itu berasal dari sejumlah laskar santri di Bumi Sukowati, antara lain Laskar Santri Sentono, Laskar Santri Nyi Ageng Serang, Laskar Santri Sapu Jagat, Laskar Santri Joko Tingkir, Laskar Santri Desa, dan Laskar Santri Macan Timur.

Ketua Pengurus Cabang Rijalul Ansor Syafii Muradi membacakan Naskah Deklarasi diikuti seluruh anggota Laskar Santri yang hadir.

Syafii Muradi menyampaikan, kegiatan ini sebagai sikap respons terhadap perkembangan situasi kebangsaan sekarang, di saat pandemi, tensi politik memanas menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, dan perekonomuan yang belum pulih.

Lima Sikap
Demi menjaga marwah ulama serta memperkokoh persatuan dan kesatuan, Syafii Muradi membacakan lima sikap jaringan Laskar Santri Sukowati.

Pertama, mereka siap menjadi benteng dan menjaga marwah kehormatan kiai, ulama, dan habaib dalam menjalankan Islam rahmatan lil alamin.

Kedua, mereka mengimbau kepada para penceramah dan mubalig agar mengedepankan dakwah dengan hikmah, merangkul bukan memukul, saling menghargai dan menghormati tanpa membedakan suku, ras, agama, dan profesi.

Ketiga, mereka mencintai kiai, ulama, dan habaib, tapi mereka menyayangkan pola dan metode dakwah provokatif, ada ungkapan/ujaran kebencian, rasa permusuhan, dan merendahkan kelompok/golongan.

Keempat, mereka menolak segala bentuk kegiatan dan upaya merongrong Pemerintah Republik Indonesia.

Bersama aparat, mereka siap menjadi benteng mengadang kelompok radikalisme garis keras dan intoleransi yang menimbulkan ketidakstabilan nasional.

Kelima, mereka memberi dukungan penuh kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk melanjutkan program kerja demi terwujudnya masyarakat adil, sejahtera, serta terhindar dari fitnah dan marabahaya.

“Ini pernyataan sikap bersama Jaringan Laskar Santri Sukowati untuk menyikapi fenomena dakwah dengan cacimaki. Mestinya dakwah itu dengan hikmah. Kami mendukung TNI-Polri untuk menjaga stabilitas keamanan negara. Kami tetap menghormati kiai, ulama, dan habaib,” ujar Syafii Muradi saat ditemui awak media usai pernyataan sikap, Minggu (22/11/2020).

Kegiatan juga dihadiri Ketua GP Ansor Sragen Endro Supriyadi dàn Komandan Banser NU Sragen Agus Endarto.***

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *