Hujan Tangis Sambut Kedatangan Jenazah TKW Arab Saudi

NEWS

Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com

SETELAH menunggu hampir 18 hari, Karni (57), tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Tanon, RT 01/RW 01, Desa Tanon, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, akhirnya tiba di kampung halaman, Senin (15/2/2021) pukul 23:40.

Isak tangis dan hujan air mata menyambut kedatangan peti jenazah TKW dua anak itu.

KERABAT dan tetangga mengurus peti jenazah almarhumah Karni, setiba di rumah duka.

Jenazah TKW asisten rumah tangga itu diterbangkan dari Arab Saudi menuju Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Senin (15/2/2021) pagi dan tiba di Jakarta sekitar pukul 16.00 langsung diantar ke kampung halaman di Tanon, Sragen menggunakan mobil ambulans.

Sejak sore, keluarga dan warga sekitar sudah menunggu kedatangan peti jenazah almarhumah.

Tangis keluarga langsung pecah begitu mobil ambulans dibuka dan peti jenazah diturunkan. Bahkan, begitu peti dibawa masuk ke dalam rumah, terlihat salah satu anggota keluarga pingsan berkali-kali.

Kepala Desa (Kades) Tanon Luqman Hakim turut berbelasungkawa atas musibah yang menimpa warganya.

Menurutnya, sosok Karni adalah wanita hebat pekerja keras untuk keluarga di rumah.

“Bu Karni itu memang bekerja di Arab Saudi, kurang lebih 15 tahun di sana, tidak lain untuk mencukupi kebutuhan keluarga juga. Nggak tahunya di awal tahun 2021 malah kita mendapatkan kabar yang semacam itu (meninggal). Kami sangat berduka mendalam atas meninggalnya beliau,” ungkapnya saat ditemui di rumah duka, Senin (15/2/2021) malam.

Luqman Hakim mengatakan, Karni meninggalkan dua anak dan suami yang bekerja sebagai petani. Tidak hanya itu, sosok Karni sebelum meninggal dunia juga sempat berkomunikasi dengan keluarga melalui pesan WhatsApp (WA).

“Benar, anak dua dan suami bekerja sebagai buruh tani. Saya sendiri belum melihat pesan WA Bu Karni secara langsung, tapi intinya di keluarga ada pesan WA dari beliau almarhumah,” ujarnya.

baca juga:  Berlainan, Tempat Pemakaman Tiga Korban Kecelakaan Tikungan Tunjungan

Sementara itu, santunan untuk TKW asal Tanon tersebut juga sudah disampaikan pada pihak keluarga.

“Tadi ada santunan dari pusat, Kementerian Tenaga Kerja yang diwakili Pak Teguh. Sedangkan dari kabupaten sendiri tadi diwakili Bapak Joko Suratno, pesan dari Ibu Bupati untuk santunan bagi keluarga yang ditinggalkan,” ungkap Luqman Hakim.***

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *