Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasline.com
WARGA Kampung Krapyak, RT 029/RW 009, Kelurahan Sragen Wetan menemukan ular jenis piton sepanjang 3 meter, saat kerja bakti membersihkan tanaman perdu di lahan kosong pinggir Sungai Garuda, Minggu (28/2/2021).
Ular yang lebih dikenal dengan sebutan sawa kembang itu ditangkap beramai-ramai dan kemudian dimasukkan ke dalam karung.
Peristiwa itu bermula saat puluhan warga di lingkungan RT 029 itu bekerja bakti membuka lahan kosong milik dua orang warga di wilayah itu. Lahan itu ditumbuhi tanaman perdu liar dan semak belukar setinggai 1 meter.
Warga membabati tanaman perdu itu dengan sabit dan parang serta mesin pemotong rumput. Saat membabat tanaman perdu itulah ada semak yang bergerak-gerak, setelah diperiksa ternyata ada ular berukuran besar.
“Tadi yang menangkap Pak Kusnadi (40) dan Pak Teguh Yulianto (50) dibantu warga lain. Mereka sudah biasa menangkap ular, tidak takut. Penangkapan ular itu dilakukan sekitar pukul 09.45. Warga tidak sengaja menemukan ular itu. Ya, rencananya kalau laku dijual,” ujar warga setempat, Winarno (33) saat berbincang dengan inspirasiline.com, Minggu (28/2/2021) siang.
Warga beramai-ramai mengukur panjang ular dan diperkirakan sekitar 3 meter. Winarno yang juga guru mengaji di Taman Pendidikan Alquran (TPA) itu menyampaikan, selama ini belum ada laporan warga yang kehilangan ayam atau hewan peliharaan karena dimangsa ular.
Winarno menduga piton itu naik ke perkampungan setelah terjadi banjir dan air Sungai Garuda meluap beberapa waktu lalu.
“Sebenarnya kami bekerja bakti itu untuk membuka jalan baru bagi anak-anak TPA. Ada 75 anak santri yang mengaji di TPA. Mereka anak-anak satu RW dan ada yang dari luar Krapyak. Selama ini akses ke TPA hanya satu, dengan pembukaan akses jalan baru itu lebih memudahkan anak untuk datang ke TPA,” ungkap Winarno.
Kerja bakti terus berlangsung. Warga kembali menemukan ular. Kali ini diduga ular kayu yang panjang hampir 1 meter. Ular itu ditangkap begitu saja oleh salah satu warga dan diamankan.
Ketua RT 029 Sunarno menyampaikan, beberapa hari lalu juga ada ular hijau sepanjang 1 meter yang masuk pekarangan rumahnya. Kebetulan rumah Sunarno bersebelahan dengan lahan kosong itu. Dulu juga ada ular kayu masuk rumah.
“Sungai Garuda itu memang habitatnya ular,” katanya.
Sunarno mengatakan, kerja bakti ini memang untuk membuka akses jalan baru. Jalan baru, nanti lebarnya dua meter. Lahan kosong itu, katanya, bisa dimanfaatkan sebagai ruang publik.
“Di sebelah selatan bisa untuk bermain anak-anak TPA. Di sebelah utara digunakan para pemuda anggota Karang Taruna untuk olahraga bolavoli. Ya, semua difasilitasi RT. Jalan baru ini juga sudah kami usulkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan (Musrenbangkel) 2021. Harapannya, di 2022 bisa mendapatkan bantuan cor jalan sepanjang 250 meter,” ujarnya.***