Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com
KEPALA Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen Hanif Hanani menyatakan belum bisa memastikan apakah tahun ini akan ada pemberangkatan calon jemaah haji (calhaj) ke Tanah Suci atau tidak.
Jika nanti sudah dibuka kembali, calhaj yang tertunda keberangkatannya tahun 2020, akan diprioritaskan untuk berangkat pertama.
Hal itu dikemukakan Kepala Kantor Kemenag Sragen Hanif Hanani kepada wartawan seusai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Kantor Kemenag Sragen, Senin (1/3/2021).
Hanif Hanani mengatakan, pemberangkatan haji 2020 memang tertunda akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Semua calon jemaah haji dari berbagai negara dilarang masuk Mekkah.
Apabila nanti sudah dibuka kembali, calhaj angkatan 2020 Kabupaten Sragen akan diutamakan berangkat haji. Angkatan selanjutnya akan tetap mundur satu tahun.
Hanif Hanani mengatakan, angkatan 2020 ini sudah mengantre dari sekitar 12 tahun lalu.
Meski belum ada kepastian, kata Hanif Hanani, persiapan utamanya berupa manasik haji tetap harus dilakukan. Untuk manasik haji, sepanjang tahun 2021 ini dilakukan secara virtual. Manasik haji dilakukan dengan sistem daring menggunakan Zoom Meeting.
“Meskipun belum ada pemberitahuan kapan akan diberangkatkan, tapi calhaj dituntut manasik haji sepanjang tahun. Dengan sistem daring menggunakan Zoom. Bagi yang sudah sepuh, jadi ada beberapa yang berkelompok di kampungnya di satu tempat,” ujarnya.
Dikatakan, persiapan haji masih terus dilakukan, termasuk memperbarui masa paspor jika akan habis.
Pendaftaran haji di Gedung Pelayanan Pusat Haji dan Umrah komplek Kantor Kemenag Sragen, yang baru diresmikan Desember 2020 lalu. Sebelumnya, pelayanan dilakukan di Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Selama pandemi Covid-19, hanya melayani lima pendaftar setiap harinya.
Namun dengan gedung baru yang lebih luas, Kantor Pelayanan Haji dan Umrah Sragen bisa melayani sampai 20 orang setiap harinya.
Di kantor itu juga bisa mengurus perpindahan calon jemaah haji yang sudah meninggal dunia sebelum berangkat. Sebelumnya, anggota keluarga harus mengurus sampai di Jakarta.
“Sekarang sudah bisa dilayani di sini, yang pelimpahan bisa menyelesaikan di Sragen. Setelah pelayanan pindah, tamunya semakin banyak dan lebih memudahkan aksesnya,” tuturnya.***