Penulis: Sugimin | Editor: Dwi NR
SRAGEN | inspirasiline.com
LONJAKAN pasien Covid-19 di Jawa Tengah belakangan ini membuat permintaan tabung gas oksigen untuk medis meningkat tajam. Dalam sekejap, kelangkaan pun terjadi di mana-mana.
Hal itu mendapat tanggapan serius dari anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto. Dia meminta pemerintah kabupaten (pemkab) dan kepala daerah segera turun tangan mengatasi problem kelangkaan gas oksigen.
“Pemkab harus segera berkoordinasi dengan produsen tabung oksigen. Karena tidak kita duga ada lonjakan kasus Covid-19 yang tiba-tiba tinggi ini,” ungkapnya saat berkunjung ke Sragen, beberapa hari lalu.
Edy, sapaan akrab anggota dewan yang juga perwakilan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah ini menuturkan, saat ini tabung gas oksigen menjadi kebutuhan mendesak untuk penanganan pasien Covid-19.
Dari laporan yang diterima, tabung oksigen menjadi sangat dibutuhkan untuk pasien di rumah sakit maupun yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Menurutnya, situasi itu memperburuk keadaan saat ini; hampir semua rumah sakit rujukan Covid-19 penuh oleh pasien.
“Tidak hanya di rumah sakit, tapi yang pasien isoman di rumah juga rebutan (tabung oksigen). Kemarin ada wartawan RCTI, anaknya positif isoman di rumah. Mau golek rumah sakit sudah penuh, isoman di rumah nyari oksigen juga susah. Ini nggak boleh dibiarkan,” ujarnya.
Edy menyebut, persoalan oksigen itu harus menjadi persoalan serius bagi Pemkab. Sebab, tabung oksigen menjadi kebutuhan utama untuk penyelamatan dan penanganan pasien Covid-19.
“Ini persoalan nomor satu, karena oksigen itu kebutuhan utama. Ini harus segera dapat prioritas dari bupati atau gubernur,” tandasnya.
Atas permasalahan itu, pihaknya mendesak Pemkab segera berkoordinasi dengan produsen tabung gas oksigen. Semua produsen harus diminta mempercepat produksi, sehingga kebutuhan medis bisa terpenuhi.
“Produksinya diperbanyak, sehingga rakyat yang butuh oksigen, baik di rumah sakit maupun di rumah bisa terpenuhi dengan baik,” tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, tata niaga tabung gas oksigen dalam situasi seperti ini sudah tidak lagi saklek.
Menurutnya, tabung oksigen bisa diisi dari mana saja dan tidak harus perusahaan tertentu. Bahkan untuk kebutuhan oksigen 25 Puskesmas di Sragen, sudah dikoordinasikan jadi satu dan mengambil sendiri ke Langgeng selaku distributor.
“Pokoknya berapa pun dibutuhkan sekarang, bisa langsung ke Langgeng. Pokoke datang ke sana dan isi sendiri. Kalau nunggu dikirim nanti lama. Ini berlaku juga di rumah sakit swasta,” kata Yuni, panggilan akrab Bupati Sragen.***