Penulis: Joko Widodo | Editor: Dwi NR
GROBOGAN | inspirasiline.com
BUPATI Grobogan Sri Sumarni dan Wakil Bupati (Wabup) Bambang Pujiyanto meluncurkan Gerakan “Ayo Jajan” di Pasar Induk dan Pasar Nglejok Purwodadi, Jumat (13/8/2021) pagi.
Bupati-Wabup yg didampingi Kepala Diskominfo Wiku Handoyo, Kepala Satpol PP Nurnawanta, Kadis DPPKAD Wahyu Susetyono, Perwakilan Bank Jateng Kantor Cabang Purwodadi, PT Bank BKK Purwodadi, dan Ketua Dharma Wanita Disperindag Grobogan Ny Lusiana Pradana.
Saat memasuki kedua pasar tersebut, Bupati Sri Sumarni langsung membeli barang dagangan, di antaranya telur, buah, sayuran, dan jamu tradisional.
Bu Sri, sapaan akrab Bupati Grobogan menyempatkan bercengkerama dengan para pedagang, sembari membagikan vitamin D3 dan masker.
“Monggo, Bu Sri, niki kula ditumbasi (silakan, Bu Sri, dagangan saya dibeli),” ucap Yusminah, salah satu pedagang.
Tawaran itu langsung dijawab Bupati Sri Sumarni, “Nggih, Bu, nopo niku? Kula tumbase. Ning dho nganggo masker lho ya… Jogo jarak (Ya, Bu, apa itu? Saya belinya. Tapi pada pakai masker ya… Jaga jarak).”
Di sepanjang deret gang di pasar itu, Bupati Sri Sumarni yang didampingi Ketua Dharna Wanita Disperindag Grobogan Ny Lusiana Pradana terus memborong jajanan sambil membagikan vitamin dan masker.
“Niki kula paringi vitamin, kersane sampeyan sehat nggih (ini saya beri vitamin, agar badanmu sehat ya)” ucap Bu Sri dan dijawab terima kasih oleh pedagang.
Jasmi dan Sutinah, dua pedagang yang berjualan di Pasar Nglejok, mengaku bangga bisa bertemu langsung dengan Bupati Sri Sumarni dan memborong dagangannya.
Hal sama juga dilakukan Wakil Bupati Bambang Pujiyanto di Pasar Induk Purwodadi.
Didampingi Kepa Disperindag Grobogan Pradana Setyawan, Wabup Bambang memborong jajanan serta membagikan vitamin dan masker kepada pedagang.
Kadisperindag Grobogan Pradana Setyawan menjelaskan, peluncuran Gerakan “Ayo Jajan” bertujuan membantu membangkitkan perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19, dengan cara mengajak aparat sipil negara (ASN) atau pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk membeli jajan atau belanja di pasar-pasar, warung, toko, dan pedagang kakilima (PKL) yang ada di Kabupaten Grobogan.
“Dengan demikian, ekonomi masyarakat Grobogan lekas bangkit dan tumbuh kembali. Harapan kami, perekonomian warga cepat meningkat,” tandas Danis, panggilan akrab Kadisperindag Grobogan.***