Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com
UNTUK memutus penyebaran Covid-19, Kodim 0725/Sragen menggelar Serbuan Vaksinasi di Kantor Peduli Dadi Sejahtera (PDS) Masaran di Dukuh Dawungan, Desa Dawungan, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Senin (13/9/2021).
Serbuan Vaksinasi Covid-19 dosis pertama yang digelar Kodim 0725/Sragen ini menyasar 519 orang, meliputi 70 karyawan PDS dan 449 warga masyarakat di lima desa, yakni Sepat, Krebet, Dawungan, Gebang, dan Desa Jirapan.
Ada yang menarik perhatian dan perlu dicontoh dalam gelaran Serbuan Vaksinasi yang digelar Kodim 0725/ Sragen kali ini, yakni Danramil Masaran Kapten (Inf) Kamalita membopong Joko Sugiarto (47) untuk mengikuti vaksinasi.
Staf Penerangan Kodim 0725/Sragen Sertu Mahmud Y mengatakan, saat memantau Serbuan Vaksinasi, Danramil Masaran Kapten (Inf) Kamalita melihat ada dua orang berboncengan tak segera turun dan menunggu pembonceng menstandarkan motornya.
Kapten Kamalita langsung mendekat dan membopong si pembonceng. Usut punya usut, pemboceng adalah Joko Sugiarto, karyawan PDS yang setahun lalu kecelakaan di Lampung.
Saat mengirim barang, setahun lalu, Joko Sugiarto mengalami kecelakaan, patah kedua kakinya.
“Tanpa berpikir panjang Danramil Masaran Kapten (Inf) Kamalita langsung membantu membopong Joko Sugiarto menuju meja skrining,” terang Sertu Mahmud Y, bangga.
Banyak warga yang memuji tindakan Danramil Masaran tersebut, salah satunya Nur Anshori, warga Bendungan, RT 04/RW 02, Dawungan, Masaran.
“Saya salut kepada Pak Danramil Masaran yang sigap membantu warga yang sakit. Mas Joko Sugiarto itu dulu sopir truk barang di sini, namun setahun lalu kecelakaan lalu lintas dan menyebabkan kedua kakinya patah. Setelah operasi, dia sempat mulai belajar berjalan, namun patah kembali. Terima kasih, Pak Danramil,” ujar Nur Anshori, di samping Sertu Mahmud Y.
Kapten Kamalita mengatakan, tidak menyangka jika ada warga masyarakat peserta vaksinasi yang sakit tidak bisa jalan.
“Saya sama sekali tidak menyangka jika ada peserta vaksin yang tidak bisa jalan. Padahal di tempat vaksinaso tidak disediakan atau tidak ada kursi roda. Akhirnya ya sudah, saya bopong saja,” ujar Kapten Kamalita.
“Sesama manusia harus saling membantu satu sama lain. Apalagi saya tentara, sebagai pelindung rakyat. Tidak usah dibesar-besarkan. Intinya, tentara memiliki kewajiban melindungi warga masyarakat,” tandasnya.***