Tidak Ada Yang Peduli Pembangunan Rumah Janda Miskin Mangkrak

NEWS

Sragen-Inspirasiline.com. Memiliki rumah baik dan kuat harapan setiap insan termasuk Pariyem (70) janda miskin asal Dukuh Butuh RT 34 Desa Banaran Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen.

Pariyem (70) janda miskin bersama 3 cucu dan 1 anak sebelumnya tinggal di rumah gubug berukuran 5 x 6 meter dengan dinding kayu sepingan, lantai tanah, dan genting bekas banyak yang bocor,

Atas inisiatif Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tahun 2020 Pariyem mendapat bantuan Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH) dari Unit Pelayanan Terpadu Penggulangan Kemiskinan (UPTPK) Sragen sebesar Rp6.500.000.

Bantuan tersebut dibelikan batu, pasir dan bata, dibantu tetangga dan Kepala Desa (Kades) Banaran Bulan Agustus 2021 Pariyem mulai membangun rumah dengan material seadanya, rencananya sebagai pengganti rumahnya yang sudah reot dan hampir ambruk, namun pembangunan baru mencapai 40% dananya habis, dan pembangunannya mangkrak sampai saat ini.

Nenek ini bekerja sebagai buruh tani yang hanya mendapat upah Rp45.000 per  hari, itupun kalau ada yang nyuruh.

Nenek Pariyem saat ditemui inspirasiline.com dikediamannya Minggu (6/2/2022) berkisah  sedih. Saat hujan turun dimalam hari, rumah gubug yang ditempatinya dengan 1 anak dan 3 cucu bocor, air masuk rumah.

“Apalagi kalau ada angin sangat mengkhawatirkan anak cucu yang sedang tidur. Saya melihat cucu saat tidur kasihan genteng bocor saat hujan turun”, Ungkap Nenek Pariyem sedih  keinginan memiliki rumah layak huni belum terwujud.

Nenek ini juga bercerita pernah mendapat bantuan dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sragen waktu itu Bapak Marija berupa uang dan sembako.

Lebih jauh Pariyem bercerita sudah memberanikan mengirimkan surat kepada Wakil Bupati ( Wabup)Sragen Bapak H. Suroto dan Kapolres Sragen Bapak AKBP Yuswanto Ardi  meminta bantuan, untuk meneruskan pembangunan rumah yang mangkrak.

baca juga:  Bupati Grobogan Resmi Buka TMMD Tahap III 2023 di Papanrejo

“Saya membuat surat untuk Bapak Wakil Bupati Sragen dan Bapak Kapolres Sragen, sudah saya kirim satu bulan yang lalu, namun hingga sekarang belum ada tanggapan baik dari  Bapak Wakil Bupati maupun dari Bapak Kapolres Sragen. Ya, kalau tidak ada bantuan lagi, pembangunan rumah jadi mangkrak,saya sangat berharap kepada Pemerintah supaya memperhatikan nasib rumah saya ini, sampai kapan mimpi memiliki rumah yang baik kuat untuk berteduh bersama anak cucu dengan bahagia terwujud” Ungkap Pariyem sedih.

Salah satu Warga sambungmacan Kusumawati membenarkan bahwa, Mbah Pariyem janda tua itu, tadinya menempati rumah gubug bersamai 3 cucu dan 1 anak, memang sangat memprihatinkan, setelah mendapatkan bantuan, ingin membangun rumah,namun bantuan tidak cukup untuk meneruskan pembangunan rumah itu,dan hingga kini mangkrak.

“Saya berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen segera membantu agar rumah Mbah Pariyem bisa terwujud”. Ungkap Kusumawati ( Sugimin/17)

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *