Grobogan-Inspirasiline.com. Dua desa di kecamatan Klambu Grobogan yakni Kandangrejo dan Penganten menyelenggarakan lelang tanah kas desa di balai desa masing masing, Senin (14/2/22).
Dengan dihadiri Sekcam Klambu Suprapti, SSos., MM dan Babinsa serta Babinkamtibmas, serta Ketua BPD dan Panitia lelang masing masing desa.
Di desa Kandangrejo, pelelangannya dengan sistem terbuka untuk menghindari kesan yang kurang baik. Luasan tanah kas desa yang dilelang sekitar 14.714 m2. Jumlah pelelang atau calon penyewa tanah tersebut hanya 7 orang. Dari proses pelelangan tersebut, diperoleh hasil Rp.82,3 juta. “Dari luasan tanah bondo desa, yang tersewakan hanya sekitar 10.000 m2 saja kok dan harga nya untuk tahun ini menurun” ujar Kades Kandangrejo Widi Rifai, SSos kepada Inspirasiline.com.
Hal itu disebabkan karena bukan gagal panen tetapi gagal harga, harga padi anjlok pada 2 tahun terakhir ini, yang tadinya bisa laku Rp. 6 juta per seperempat hektar sekarang harganya hanya mencapai Rp.2,5 juta saja, kaya Widi.
Sekdes Kandangrejo Rustiyanto menambahkan bila dibanding tahun lalu mencapai Rp.100 juta lebih, maka perolehan lelang tanah kas desanya tahun ini menurun yang disebabkan harga panenannya menurun.
Semua perolehan lelang tanah kas desa masuk ke Bank BKK Klambu untuk pengamanannya.
Terpisah, Kades Widi saat ini memiliki keluhan dimana jalan antar desa yang menghubungkan Ploso Kandangrejo – Gedangan Penganten mengalami kerusakan serius. Jalan tersebut selalu banjir ketika ada air limpahan dari pegunungan Kendeng Utara yang berbatasan langsung dengan desa Penganten. Selama 18 tahun, mulai dirinya menjabat Sekdes hingga Kades pada saat ini, jalan tersebut dua kali diperbaiki dengan dana AMD dan Dana Pembangunan Antar Desa. Dia berharap agar jalan antar desa tersebut dijadikan jalan kabupaten saja.”Setiap ada hujan air limpasan dari arah Penganten, air selalu menggenangi jalan itu. Padahal itu jalan masuk wilayah Penganten, saya tidak bisa membangun” ucapnya.
Lain lagi proses lelang tanah kas desa di desa Penganten, dimana hal tersebut dilakukan dengan sistem tertutup. Adapun luasan tanah kas desa yang dilelangkan mencalai 10.000 m2 dengan jumlah perolehan lelang sebedar Rp. 147 juta “Perolehan kami tahun ini menurun kalau tahun lalu bisa mencapai Rp.150 juta lebih” ungkap Kades Penganten Muh Junaidi. Dia menjelaskan, karena harga panen padi warganya untuk tahun ini menurun yang berakibat juga pada perolehan lelang.Ditambahkan Junaidi, peserta lelang tahun ini hanya 15 orang saja, namun pelaksanaan lelangnya aman dan lancar. ( jokowidodo )