Rembang-Inspirasiline.com. Tempat wisata hutan Mangrove yang yang lebih di kenal dengan “Jembatan Merah ” di Desa Pasar Banggi, Kecamatan Rembang Kota, dilirik oleh salah satu organisasi swasta atau Non-Governmental Organization (NGO) asal Jerman.
Organisasi tersebut adalah Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Land and Seascape Solutions (LASSO).
Team Leader GIZ Lasso, Berthold Hassler mengaku tertarik untuk melakukan pengelolaan dengan sistem kerjasama untuk kawasan wisata hutan mangrove Jembatan Merah Pasar Banggi, Rembang.
“Kami ingin membantu pengelolaan wisata ini dengan lestari. Kita disini ingin melihat, apakah bisa bekerja sama atau tidak dengan stakeagancy. Yang paling penting adalah kesehteraan masyarakat,” kata Berthold saat berkunjung ke Rembang, kemarin, seperti dikutip dari laman resmi Bappeda Rembang.
Jika disetujui, Rembang akan bekerjasama untuk pengembangan Kawasan ekologi esensial yang ada di pesisir timur Provinsi Jawa Tengah ini.
Kepala Bappeda Rembang, Dwi Wahyuni Hariyati menyambut baik kedatangan tim ini. Pihaknya membenarkan Jerman sangat tertarik dengan Rembang.
”Harapan kami apa yang ada di luar negeri yang bisa diadopsi di Rembang bisa diterapkan agar lebih berkembang dan berkelanjutan. Sehingga menjadi daya tarik tidak hanya lokal tetapi juga regional maupun luar negeri,” katanya.
Pihaknya berharap segara bisa bekerja sama agar potensi daerah lebih dilirik lagi dan mempunyai daya saing yang baik.
Selain Jembatan Merah, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah destinasi pantai di Rembang makin membumi. Selain Jembatan Merah di Pasar Banggi, juga Pantai Karamgjahe, di Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang Kota, Pantai Pasir Putih di Wates Pantiharjo, Kaliori dan Pantai Balong Di Kragan. (yon daryono)