Rembang-Inspirasiline.com. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menjalani penilaian Tahap II pada ajang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Kabupaten/Kota tingkat Jawa Tengah tahun 2023, di Hotel Novotel, Semarang, kemarin.
Bupati Rembang H Abdul Hafidz bersama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rembang, Dwi Wahyuni Hariyati menjadi pemapar dalam penilaian tersebut.
Hadir mendampingi bupati sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hadir juga anggota DPRD Puji Santoao, Ketua PKK Kabupaten Hj. Hasiroh Hafidz dan beberapa yang lain.
Sedangkan tim penilai Independen dalam penilaian tahap II ini diantaranya Dr. Rutiana Dwi Dosen dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jateng, Dr. Prasetyo Aribowo, Dr. Dra Sri Yuwanti dari STIEPARI Semarang dan Akhmad Syakir Kurnia, SE., MSi., PhD dari Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.
Secara singkat Hafidz menyampaikan pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia dan capaian penurunan kemiskinan.
Kemudian Program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan seperti Gaspol 12, Beasiswa sampai Sarjana bagi anak berprestasi dari keluarga tidak mampu dan program kesehatan mulai penekanan angka kematian ibu dan bayi melalui TELPONI (Temokno Laporno Openi) sampai peningkatan sarana prasarana Fasilitas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas.
Saat ini juga semakin banyak pelayanan Pemkab yang bisa diakses melalui online atau aplikasi. Sehingga masyarakat bisa mengakses layanan tersebut dari handphone.
“Jadi dari segi kesehatan, sosial, ekonomi, politik kita sangat kondusif. Kita selalu komunikasi dengan teman- teman DPR, kita kedepankan mencari solusi jika ada permasalahan, ” ujarnya.
Kepala Bappeda Rembang Dwi Wahyuni Hariyati menyatakan, tingkat Kemiskinan tahun 2023 sebesar 14,65 persen. Jika dibanding tahun 2022, 15,80 persen artinya ada penurunan 1,15 persen.
“Salah satu strategi penurunan kemiskinan tahun 2022 kemarin satu OPD mendampingi satu desa dengan kemiskinan ekstrim,” ujarnya.
Sedangkan inovasi yang diciptakan untuk peningkatan kualitas sumber daya perempuan bidang ekonomi, melalui Dinsos PPKB dengan program bernama Istri Mantap, kepanjangan dari Industri Rumahan Tanggap Mandiri.
Cakupan penilaian, yaitu pencapaian pembangunan, aspek kualitas dokumen RKPD, Proses penyusunan dokumen RKPD dan Aspek Inovasi.
Ada 14 Kabupaten/ Kota yang lolos di penilaian tahap II ini, salah satunya Rembang. Pada tahun 2022, Pemkab Rembang berhasil menempati peringkat 4 se Jateng, sedangkan bagi juara 1 nantinya akan maju mewakili Jawa Tengah di tingkat Nasional. (yon daryono)