Sragen- Inspirasiline.com. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp5,37 Miliar untuk pengadaan 477 Paket Antropometri yang nantinya diserahkan ke sejumlah Posyandu.
Bantuan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy dalam Roadshow Daring Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di wilayah Provinsi Jawa Tengah Selasa (7/2/2023).
Roadshow Virtual diikuti 12 Kabupaten / Kota di Jawa Tengah
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Wakil Bupati (Wabup) Sragen H. Suroto, Sekretaris Daerah (Sekda) SragenĀ Hargiyanto, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Kepala Puskesmas, dan Kepala Desa (Kades)/Lurah.
Dalam arahan Menko PMK semua Posyandu Wajib dilengkapi dengan Antropometri dan Peralatan USG dalam Penanganan Stunting. Menko PMK menyatakan, semua kebutuhan Antropometri di semua Posyandu akan dicukupi lewat DAK Kementerian Kesehatan di 2023 ini. Bupati selaku Kepala Daerah diminta mengalihkan Anggaran Pengadaan Antropometri untuk kegiatan Penanganan Stunting lainnya.
“USG dan Antropometri akan dipenuhi Kemenkes Tahun ini di dalam DAK. Segera mengajukan, tidak usah pakai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),” Ungkapnya.
Sebagai Informasi, Paket Antropometri adalah Paket Peralatan yang digunakan untuk menimbang, mengukur Tinggi Badan, dan seterusnya bagi Bayi dan Anak di bawah Lima Tahun (Balita).
Hingga tahun 2022, dari 1.607 Posyandu tersebar di 25 Puskesmas seĀ Kabupaten Sragen, baru 378 Posyandu yang mendapat Fasilitas Paket Antropometri. Sementara 1.229 Posyandu lainnya belum ada Fasilitas Paket Antropometri.
Untuk itu pada tahun ini, Pengadaan 477 Paket Antropometri digunakan untuk memfasilitasi 1.229 Posyandu. Jadi, diakhir 2023 nanti masih kurang 752 Posyandu yang belum mendapat Fasilitas Paket Antropometri.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengaku senang mendapat DAK berupa USG dan Antropometri dari Menko PMK. Menurutnya, reward itu merupakan wujud Komitmen Pemkab Sragen entaskan Stunting.
“Alhamdulillah, Informasi dari Menko PMK tadi semua Fasilitas Antropometri akan dicukupi semua oleh Kementerian Kesehatan. Kita akan ajukan kekurangan itu ke Pusat. Kalau kekurangan itu tidak diakomodasi lewat DAK, rencananya kami bisa beli dengan APBD. Kami tanggung di 2024,” Ungkap Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati
Rasio Posyandu dan Balita di Sragen itu 1:40. Artinya setiap satu Posyandu melayani 40 Bayi dan Anak Balita.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati berkesempatan memaparkan upaya Pemkab Sragen untuk mengatasi Penurunan Stunting dan Kemiskinan dengan menggunakan sejumlah Inovasi. Diantaranya Desa Tuntas Kemiskinan (Tumis), Cakram Pintar Kader Ibu Hamil (Cakar Kamil), Siji Kader Siji Stunting (Jika Jiting), Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber), dan ISI PIRINGKU.
“Sepanjang 2022 jumlah Anak di bawah Lima Tahun (Balita) dengan Status Stunting di Kabupaten Sragen ada 5.085 Anak. Angka tersebut hampir 10% dari Total Anak Balita yang tertimbang yakni 51.238 Anak,” Ungkap Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati memaparkan
Sementara jumlah Anak Balita Stunting di 2022 naik 732 Anak bila dibandingkan data 2021 yang sebanyak 4.353 Anak.
Sedangkan kondisi Penduduk Miskin Ekstrem di Kabupaten Sragen mengalami penurunan yang signifikan, yaitu pada Tahun 2020 berada di kisaran 2,29% dan Tahun 2021 menjadi 0,26 %. ( Sugimin/17-Release Diskominfo Sragen)