Sragen-Inspirasiline,com. Dalam Rangka Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Sragen, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Bekerja Sama dengan Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) Gelar Pelatihan Sosialisasi Penyakit PMK dan LSD melalui Media Sosial. Kegiatan Dilakasnakan di Aula DKP3 Selama 2 Hari, Selasa-Rabu, 12-13 Desember 2023.
Peserta Pelatihan Berasal dari Bapperida, DKP3, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Kesehatan, Pemerintah Desa Kaliwedi Kecamatan Gondang, dan Kelompok Peternak.

Kegiatan Dibuka langsung oleh Kepala DKP3, Ir. Eka Rini Mumpuni Titi Lestari. Dalam Kesempatannya, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari Mengatakan diperlukan Kerja Sama Antar Pemerintah dan Masyarakat dalam Menangani Kasus PMK dan LSD.
“Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) perlu sekali ditekankan untuk Masyarakat, Khususnya Peternak,” Jelasnya.
Sementara, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3, drh. Totok Sukarno Selaku Narasumber dalam Kegiatan ini, Mengatakan Hewan Ternak Seperti Sapi, Domba, Kambing, dan Babi Berpotensi Terkena PMK, Rabu (13/12/2023). Di Kabupaten Sragen Sendiri, Kasus Pertama yang Terkonfirmasi Positif PMK dilaporkan di Desa Baleharjo Kecamatan Sukodono Pada 14 Desember 2022. Kemudian Terkonfirmasi Positif dari Hasil Lab PCR BBVET Wates Pada 17 Desember 2022.
“Perkembangan Kasus LSD Cukup Signifikan, Per Tanggal 30 Januari 2023 Mencapai 770 Kasus dengan Rincian Kasus Aktif Sebanyak 750 Ekor, Kasus Baru 37 Ekor, Sembuh 12 Ekor dan Mati 8 Ekor dengan Rincian Dipotong Paksa 3 Ekor dan Mati 5 Ekor,” Terangnya.
Lebih lanjut, Totok Sukarno Menegaskan Upaya dan Langkah Pemerintah untuk Menanggulangi Berita Hoax terkait PMK dan LSD perlu dilakukan. Salah satunya Mengoptimalkan Peran Media Sosial Termasuk Memberikan Edukasi Yang Benar Kepada Masyarakat.
“Banyak Beredar Berita Hoax, diantaranya bahwa Vaksin dapat Menyebabkan Ternak Sakit dan Bahkan Mati. Selain itu juga Kurangnya Sumber Daya Manusia Membuat Konten Membuat Sosialisasi Melalui Media Sosial Jurang Optimal,” Imbuhnya.
Kegiatan Diawali Dengan Penyampaian Materi, di antaranya “Optimalisasi Penggunaan Sosial Media untuk Komunikasi Resiko” dan “Sensitifitas terhadap Disabilitas dan Etika Sosial Media” Oleh AIHSP-IMPACT.
Kemudian Sesi Selanjutnya Perencanaan dan Teknik Membuat Konten oleh Trainer dari Dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. Hari Kedua Diisi dengan Praktek Pembuatan Konten Media Sosial Berupa Flyer dan Video Pendek.
Melalui Pelatihan SDM bersama AIHSP-IMPACT ini, Ia Berharap Dapat Meningkatkan Kompetensi dan Kreativitas Dalam Membuat Konten yang Bermanfaat. Selain itu dengan Optimalisasi Penggunaan Media Sosial Diharapkan Dapat Meningkatkan Public Awareness terhadap Penyakit Ternak Terutama PMK dan LSD dan Dapat Meningkatkan Interaksi Antara Pemerintah dengan Masyarakat.
“Pelatihan ini Diharapkan bisa Meningkatkan Kualitas SDM Sehingga Lebih Aktif dan Kreatif dalam membuat Konten-Konten Iklan Layanan Masyarakat,” Harapnya. (Sugimin/17-Release Diskominfo Sragen)
You’re so awesome! I don’t believe I have read a single thing like that before. So great to find someone with some original thoughts on this topic. Really.. thank you for starting this up. This website is something that is needed on the internet, someone with a little originality!