Politik Identitas Tak Laku Di Kota Semarang

NEWS

Semarang-Inspirasiline.com. Politik identitas disinyalir dicoba untuk menjadi senjata salah satu paslon pada Pilwalkot Semarang 2024. Politik identitas adalah kegiatan politik yang mendasarkan identitas individu baik dari gender, etnis, ras, suku, hingga agama.

Namun berbagai kampanye hitam terkait politik identitas ternyata tak leaku di Kota Semarang. Setidaknya terlihat dari hasil survei dari beberapa lembaga survei terpercaya.

Temuan lembaga survey Aksara memperlihatkan sikap pemilih tidak mempermasalahkan status putra daerah atau bukan putra daerah. Sebanyak 57,75 persen masyarakat Kota Semarang menyatakan tidak masalah apabila ada calon asli atau bukan asli putra daerah.

Muncul pula fakta bahwa 75,25 persen pemilih tidak masalah jika sukunya berbeda dan hanya 19,5 persen pemilih yang memilih calon yang sama sukunya, dan hanya 5,25 persen tidak menjawab.

Kemudian terkait keterpilihan berdasarkan ikatan agama, ditemukan fakta bahwa 66,75 persen pemilih tidak masalah jika agamanya berbeda. Lalu 23,5 persen milih agama yang sama. Dan hanya 9,75 persen yang tidak menjawab.

Dan terakhir, keterpilihan berdasarkan gender ditemukan 62,2 persen pemilih menyatakan tidak masalah jika walikotanya laki-laki atau perempuan.

“Dari data diatas, menggambarkan bahwa masyarakat Kota Semarang tidak terlalu mempersoalkan masalah putra daerah atau bukan putra daerah, masalah etnis, masalah agama, maupun sentimen gender. Ini menandakan karakter masyarakat Semarang yang heterogen, sangat menghargai perbedaan dalam kontestasi politik elektoral,” papar Reyhan Maulana, Supervisor Riset Aksara Research and Consulting beberapa waktu lalu.

“Ini artinya politik identitas yang terkait dengan suku, agama, tas, dan gender tidak laku di Kota Semarang,” tegasnya.

Survei Aksara juga menemukan fakta sebanyak 51,5 persen pemilih menyatakan bahwa politik uang adalah hal yang bisa diterima. Namun, sebanyak 45,25 persen menyatakan untuk pilihan politik tergantung pada pilihannya masing-masing serta 40,25 persen menyatakan tidak akan menerima politik uang.

“Secara umum, mengingat sebentar lagi memasuki masa tenang (24-26 November 2024) serta selisih elektabilitas antar paslon diatas margin of error, dapat disimpulkan Pilwakot Kota Semarang 2024 akan dimenangkan oleh pasangan nomor urut 1 Agustina Wilujeng – Iswar Aminuddin,” tegas Reyhan. (*)

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *