Penulis: Abiet Sabariang
TEGAL – inspirasiline.com
SEBAGAI kota tujuan berbagai bidang usaha, kota Tegal sangatlah rentan terhadap penularan virus corona. Namun sejak virus Corona merebak di berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia, Pemerintah Kota Tegal sigap menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan lockdown selama beberpa pekan, yang akhirnya Kota Bahari ini dinyatakan zona hijau.
Namun beberapa hari terakhir, masyarekat Kota Tegal kembali heboh dengan kemunculan kasus warga, termasuk sejumlah tenaga medis yang terpapar virus Corona. Terlebih setelah media memberitakan hasil rapid test Dinas Kesehatan Jawa Tengah ke sejumlah warga Tegal, tanpa sepengetahuan Pemkot Tegal.
Menyikapi kondisi ini, Ketua Gugus Tugas Covid-19 yang juga Wakil Walikota Tegal Jumadi, Jumat (7/6) sore menggelar konferensi pers di pendopo Balaikota Tegal. Menurutnya, kembali munculnya kaus Covid-19 itu diketahui setelah dilakukan tes swab yang dilakukan 30 Juli-6 Agustus lalu.
Dari tes tersebut diketahui ada 28 orang suspek Corona, dengan rincian 14 orang dari Kota Tegal, sembilan orang asal Kabupaten Tegal, dua dari Brebes, dua orang berdomisili di Jakarta, satu orang dari Bandung, dan satu orang lagi dari Temanggung.
“Mereka yang terpapar dari berbagai profesi, dokter umum, dokter gigi, bidan, tenaga farmasi, laboratorium, bagian gizi, administrasi, dan satu orang dari jemaat gereja,” terang Jumadi, seraya menyampaikan maaf atas ketidakhadiran Walikota Dedy Yon Supriyono karena ada tugas luar kota.
Dijelaskan oleh Jumadi, sampai hari ini Pemkot Tegal telah melakukan tes swab terhadap sebanyak 799 orang. Hasilnya, 28 dinyatakan positif, 418 negatif, dan 335 lainnya belum keluar hasilnya.
“Saya harap masyarakat tidak takut berlebihan. Patuhi protokol kesehatan, pakai masker, dan jaga jarak,” pungkas Jumadi.***
