Sragen Mulai Pembelajaran Tatap Muka TK/SD/SMP 31 Agustus 2020

EDUKASI

Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com

BUPATI Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengambil kebijakan, pembelajaran tatap muka jenjang TK, SD, dan SMP di Sragen mulai per 31 Agustus 2020. Kebijakan ini lebih awal dari perencanaan semula, yakni akhir triwulan, karena sebagian warga menghendaki pembelajaran tatap muka.

“Pada 31 Agustus 2020 nanti, anak-anak mulai masuk sekolah untuk pembelajaran tatap muka. Caranya tidak full (semua siswa masuk), tapi dengan cara digilir tiga kali dalam sepekan. Kebijakan ini untuk jenjang TK, SD, dan SMP. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan masih menyiapkan hardware (perangkat keras)-nya,” kata Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati kepada wartawan seusai upacara Hari Gerakan Pramuka, Jumat (14/8) lalu.

Awalnya Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen belum berani memesan alat pelindung diri (APD) untuk pembelajaran tatap muka, karena waktunya belum pasti. Setelah ada kepastian daerah zona kuning boleh menyelenggarakan pembelajaŕan tatap muka, DKK langsung belanja APD, Kamis (13/8) lalu.

Putri sulung mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono ini berharap, dua pekan ke depan APD yang dipesan DKK sudah datang dan segera dibagikan ke sekolah-sekolah. APD itu di antaranya masker, hand sanitizer, disinfektan, dan hand soap untuk anak-anak.

“Sekolah juga persiapan pengadaan wastafel atau tempat cuci tangan dan thermo gun. Sosialisasi ke sekolah mulai dilakukan pekan depan, untuk persiapan para guru. Semua menyambut baik. Tapi bagi saya, ya antara gembira dan waswas,” ujar Yuni, sapaan akrab bupati.

Yuni khawatir, pembelajaran tatap muka berpotensi memunculkan klaster baru dalam penyebaran Covid-19. Untuk mengantisipasinya, orang nomor satu di Bumi Sukowati ini menyiapkan skenario pembatasan seperti durasi pembelajaran maksimal hanya 4 jam. Siswa yang masuk hanya separuh, masuk sekolah digilir tiga kali dalam sepekan. “Kalau 50% tatap.muka, maka siswa separuh lainnya lewat daring. Mata pelajaran yang tidak bisa diberikan saat tatap muka, akan diberikan saat daring,” paparnya.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen Prihantoro mengaku, sosialisasi tatap muka pembelajaran akan dilakukan menunggu koordinasi Kepala Disdikbud Suwardi dengan bupati. “Jadi saat ini belum melalukan sosialisasi pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah,” jelas mantan Kepala SMP Negeri 2 ini singkat

Kepala SMP Negeri 1 Plupuh Gunawan mengatakan, sekolah sudah menyiapkan tempat cuci tangan di depan kelas masing-masing dan di depan ruang kegiatan lain. Sekolah juga sudah menyiapkan masker dan face shield bagi siswa, guru, dan karyawan. APD lainnya adalah thermo gun, disinfektan, dan sabun cair juga siap.

Untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu, SMPN 1 Plupuh juga sudah menyiapkan wifi untuk belajar bersama. “Kami juga sudah menata tempat duduk per kelas. Sebelumnya 32 kursi, tinggal 16 kursi. Kami menetapkan sekolah sebagai area wajib pakai masker dan wajib menjaga kebersihan lingkungan. Sembari menunggu kebijakan dari pemkab, kami meminta surat pernyataan orangtua untuk membolehkan anaknya belajar di sekolah. Jadwal pembelajaran disiapkan, termasuk petugas jaga pintu masuk sekolah sampai rencana pemetaan siswa yang melakukan perjalanan keluar daerah,” terangnya kepada inspirasiline.com, beberapa waktu lalu.

Hal serupa juga dilakukan Kepala SMP Negeri 2 Plupuh Suharno. Saat dihubungi inspirasiline.com, Minggu (16) melalui ponselnya, Harno mengatakan, sekolah yang dipimpinnya sudah melakukan penyemprotan disinfekran secara berkala.***

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *