Penulis: Abiet Sabariang
TEGAL | inspirasiline.com
RIBUAN umat Islam dari berbagai daerah memadati Alun-alun Kota Tegal, Rabu (19/8) malam, untuk mengikuti Tabligh Akbar Tahun Baru 1 Muharram 1442 bersama Habib Syech.
Selepas maghrib, acara diawali kirab keliling Kota Tegal, dengan menggunakan kendaraan roda empat. Sekira pukul 19.30, tabligh akbar dibuka. Tak hanya warga Tegal dan sekitarnya, pengunjung berdatangan dari berbagai daerah seperti Sukoharjo, Banyumas, Pekalongan, Semarang, bahkan dari Sidoarjo, Lamongan, dan Surabaya, Jawa Timur.
Panggung megah berlatar Masjid Agung Tegal, dengan dominasi lighting warna-warni, menjadikan malam pergantian Tahun Baru Islam di Kota Tegal begitu meriah. Dari atas panggung, tembang-tembang religi Islami yang disajikan oleh para personel musik pengiring Habib Syeh, menyambut ribuan umat Islam yang memadati alun-alun.
Acara Tabligh Akbar juga dihadiri Walikota Dedy Yon Supriyono, Wakil Walikota Jumadi, anggota Forkopimda, Ketua MUI, pimpinan ormas Islam, dan para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD).
Walikota Dedy Yon Supriyono menyampaikan terimakasih kepada seluruh warga yang hadir dan.meminta supaya menjaga kerukunan umat.
Diselingi lantunan lagu-lagu religi, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dalam tausiyah-nya juga mendoakan untuk keselamatan negara dan seluruh rakyat Indonesia supaya wabah virus Corona segera sirna dari Tanah Air. “Mari kita bersama-sama berdoa, bermunajad kepada Allah, agar negeri tercinta ini segera terbebas dari Covid-19 atau virus Corona. Seluruh bangsa Indonesia senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan,” tuturnya.
Di pengujung tausiyah, Habib Syech mengajak seluruh umat Islam untuk hidup bersatu menjaga keimanan dan kerukunan beragama, serta menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara tokoh agama sekaligus pendiri Pondok Pesantren Attauhidiyah Tegal, Habib Tohir dalam tausiyahnya mengatakan bahwa tiap tahun di tempat yang sama selalu menggelar acara ini, dengan tujuan supaya ketika kita memasuki awal Tahun Baru Islam 1 Muharram (1 Suro) kita sedang berzikir, bermunajad meminta ampunan dari Allah, sehingga umat Islam ke depan menjadi lebih baik.
“Jangan sampai kita umat Nabi Muhammad, tapi di akhirat tidak diakui Kanjeng Nabi, karena banyak berbuat salah atau dosa. Oleh karena itu, gunakan umur kita dengan sebaik-baiknya. Karena kita tidak tahu, kapan kita mati. Kena Corona atau tidak kena Corona, kita akan tetap mati,” tegas Habib Tohir, meminta supaya umat Islam memperbanyak salawat.
Menurutnya, hidup adalah perjuangan untuk mendapat keridaan dari Allah. “Semoga tahun ini tahun menuju perubahan yang baik bagi kita semua,” harapnya sembari menutup tausiyah-nya dengan doa.***