Fadilah Indah Pratiwi, Pengajar Cuci Tangan Secara Benar

EDUKASI

Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com

SELASA (1/9/2020), sekira pukul 06.30 pagi, pintu Sekolah Dasar Negeri (SDN) Dari 1, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen terbuka lebar. Dua guru berdiri di kanan-kiri pintu, memantau siswa-siswi yang satu per satu masuk kelas. Tidak seperti hari sebelum Senin, 31 Agustus 2020 yang pintunya selalu tertutup.

“Sejak kemarin, Senin (31/8/2020) sudah mulai pembelajaran tatap muka (PTM), kebetulan SD kami dijadikan pilot project. Jadi kami harus melaksanakan sesuai protokol kesehatan. Dan kami meminta guru untuk mengawasi, termasuk menyeberangkan anak-anak, biar tidak asal menyeberang jalan,” kata Kepala SDN Dari 1 Sri Nuryani kepada inspirasiline.com di ruang kerjanya.

Tentu tidak semudah membalik telapak tangan, untuk mengajari siswa-siswi kelas I dan II. Inilah yang dihadapi Fadilah Indah Pratiwi, salah seorang guru SDN Dari 1 yang dengan telaten mengajari peserta didik kelas I mencuci tangan dengan benar sesuai protokol keehatan Covid-19.

Sebelumnya, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, PTM terus berjalan dan akan dievaluasi setelah sepekan ke depan.

“Kami melakukan sampel dulu, sambil melihat perkembangan sepekan ke depan untuk evaluasi protokol kesehatan. Sampel per kecamatan tiga sekolah, yakni TK, SD, dan SMP kecuali Kecamatan Sragen Kota ada enam sekolah, yakni 2 TK, 2 SD, dan 2 SMP. Nah, dalam sepekan nanti apakah kami lanjutkan atau kami off, untuk dilanjutkan pada 2021 atau Desember 2020,” ujar Yuni Sukowati kepada awak media di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Senin (31/8/2020)

Bupati menjelaskan, kalau semua siswa mematuhi protokol kesehatan, maka semua bisa berjalan seperti pada saat simulasi, Kamis (27/8/2020) lalu. Menurutnya, banyak siswa saat ditanya mengaku senang bersekolah. Tapi dengan perkembangan Covid-19 di Sragen sekarang, masih ada yang merasa waswas.

baca juga:  Bambang Sutrisno Pertanyakan Program Rekrutmen Satu Juta Guru PPPK

“Saya perlu paparan komprehensif sebelum mengambil kebijakan lebih lanjut,” harap orang nomor satu di Bumi Sukowati ini.

Putri sulung mantan Bupati Sragen, Untung Woyono ini sudah memerintahkan camat untuk ikut memantau perkembangan PTM di masing-masing kecamatan.

Menurutnya, dalam sehari ada 4 jam pelajaran dan hanya masuk tiga kali dalam sepekan. Selama di rumah, siswa mengikuti pelajaran daring.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sragen Suwardi mengatakan, semua berjalan baik.

“Saya memantau di SMP, jaga jarak bisa terkondisi dengan memberi tanda silang saat antre cuci tangan. Saat istirahat, saya minta siswa tidak keluar kelas,” kata Suwardi, yang ditemui inspirasiline.com seusai meninjau SMP negeri dan swasta yang dijadikan sampel PTM di Kecamatan Ngrampal, Sambirejo, Gondang, dan Sambungmacan, Senin (31/8/2020) sore di kantornya.

Suwardi mengaku, beban para guru memang semakin bertambah, karena harus membagi waktu untuk PTM dan daring. Risikonya, guru harus datang lebih awal dari siswanya.

“Kalau guru datang setelah siswa tiba, bisa berpotensi terjadi kerumunan siswa. Kemudian pada sepekan terakhir, kami minta pelajaran pendalaman protokol kesehatan, supaya siswa menjadi agen sosialisasi di lingkungannya,” papar Suwardi.

Berdasar pantauan, siswa TK dan SD relatif lebih tertib dari SMP, karena mereka lebih mudah dikondisikan dan jumlahnya lebih sedikit dari SMP, yakni tidak boleh lebih dari 14 siswa.

Hari ini, Selasa (1/9/2020), Kadisdikbud Suwardi dan jajarannya masih terus memantau sekolah yang dijadikan sampel PTM.***

Bagikan ke:

1 thought on “Fadilah Indah Pratiwi, Pengajar Cuci Tangan Secara Benar

  1. We are a group of volunteers and starting a new scheme in our community. Your site offered us with valuable information to work on. You have done an impressive job and our whole community will be grateful to you.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *