Sadranan, Wujud Kearifan Lokal Warga Bandengan

INSPIRASIANA

Penulis: Eko Purwanto
Editor: Dwi NR

Tak sebatas ungkapan syukur kepada Sang Mahakuasa, Sadranan juga wujud kearifan lokal serta penghormatan dan pemanjatan doa kepada dua sesepuh yang berjasa membangun kawasan Bandengan.

WARGA Kelurahan Bandengan, Kecamatan Kota Kendal melaksanakan tradisi Sadranan Sedekah Laut dan Sedekah Bumi di Tempat Pelalangan Ikan (TPI) Bandengan, Kecamatan Kota Kendal, Jumat (11/9/2020).

Kegiatan diawali dengan karnaval, mengarak miniatur perahu berisi sesaji yang akan dilarung ke laut. Miniatur perahu itu diarak sejauh satu kilometer, dari TPI Bandengan menuju Makam Mbah Jenggot dan Mbah Rancang.

Panitia Ahmadi mengatakan, kegiatan Sadranan dan Sedekah Laut ini merupakan tradisi tahunan yang digelar di wilayah pesisir Pantura Kendal.

“Ini sebagai ungkapan rasa syukur warga Bandengan, dengan harapan terus diberi rezeki yang melimpah, baik dari hasil bumi maupun hasil laut,” ujarnya.

Ahmadi mengungkapkan, kegiatan Sadranan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, karena dalam masa pandemi Covid-19.

“Kegiatan Sadranan tahun ini kami batasi, khususnya untuk karnaval dan kegiatan seni yang banyak mengumpulkan massa,” jelasnya.

Kamdi, salah satu nelayan yang juga Ketua RT 04/RW 01 Kelurahan Bandengan mengatakan, kegiatan ziarah ke Makam Mbah Jenggot dan Mbah Rancang merupakan bentuk penghormatan dan pemanjatan doa kepada kedua sesepuh yang berjasa membangun kawasan Bandengan tersebut.

“Kegiatan ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur, karena dengan banyak bersyukur dan bersedekah, insyaAllah rezeki akan terus melimpah,” tuturnya.

Dikatakan, kegiatan ini bermaksud agar warga mengerti sejarah dari orang tua dan sudah turun-temurun di masyarakat Bandengan.

“Sadranan ini sudah sejarah turun-temurun masyarakat Bandengan. Mbah Jenggot dipercaya sebagai tokoh nelayan dan Mbah Rancang dipercaya sebagai tokoh yang merancang atau membuka kawasan Bandengan,” beber Kamdi.***

Bagikan ke:

1 thought on “Sadranan, Wujud Kearifan Lokal Warga Bandengan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *