Penulis: Supriyani
SUKOHARJO | inspirasiline.com
UNIVERSITAS Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo saat ini gencar dalam pembuatan proposal penelitian pengabdian masyarakat (PKM) hibah dari Direktorat Riset dan Pengembangan Masyarakat (DRPM) Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).
“Untuk mendapatkan dana hibah dari DRPM Kemenristek BRIN, kami harapkan rekan-rekan dari semua bidang yang ada di Univet untuk membuat proposal. Kami siap mendampinginya,” tegas Ketua LPPM Univet Bantara Sukoharjo Sri Hartati di ruang kerjanya, Kamis (17/9/2020).
Untuk itu, Univet juga mengundang beberapa orang narasumber berkompeten untuk bisa memberikan semangat dan trik-trik dalam pembuatan proposal yang sempurna, yaitu Prof Okid Parama Astirin (reviewer DRPM Kemenristek/BRIN), Dr Drajat Tri Kartono (reviewer nasional penelitian DRPM Kemenristek/BRIN), Dr Herry Agus Susanto (Wakil Rektor I Univet Bantara/peraih pendanaan PUPT 2019 dan RISPIRO 2020), dan Dr Jadmiko Hidayat dari LPPM Univet Bantara.
Sri Hartati menjelaskan, Webinar Kegiatan Klinik dan Pendampingan Pembuatan Proposal Penelitian dan PKM hibah DRPM Kemenristek/BRIN 2021 ini sangat direspons oleh para dosen Univet Bantara dan dari perguruan tinggi lain di Jawa Tengah. Terbukti, terdapat 96 orang pendaftar, 79 orang di antaranya dosen Univet Bantara dan 17 orang dari perguruan tinggi lain.
“Ini membuktikan bahwa sebetulnya kebanyakan dosen punya greget untuk bagaimana caranya agar proposal mereka bisa memenuhi syarat, yang pada akhirnya bisa memperoleh dana hibah yang cukup fantastis dari Kemenristek/BRIN,” kata Hartati.
Para narasumber banyak memberikan trik-trik untuk mencapai sukses dalam pembuatan proposal, seperti mengikuti panduan cara pembuatan proposal, bagaimana mengemas proposal supaya menarik bagi reviewer, memaksimalkan ide-idenya, membuat ringkasan yang singkat, padat, jelas, dan masih banyak lagi.
Ada sedikitnya 11 proposal yang sudah masuk langsung ditanggapi oleh reviewer, sehingga bisa diketahui kekurangannya, apa yang harus dilengkapi.
“Melalui webinar ini, kami harapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan dalam pembuatan proposal yang baik dan benar, sehingga tepat sasaran sesuai yang diharapkan. Dengan adanya bimbingan yang mengundang para pakar yang kompeten di bidangnya ini, kami harapkan minimal 10 proposal dari Univet Bantara Sukoharjo bisa memenuhi syarat dan dinyatakan lolos oleh Kemenristek/BRIN,” ungkap Sri Hartati.
Tahun lalu, Univet Bantara Sukoharjo pernah memperoleh dana hibah serupa dari PUPT dan Rispiro melalui proposal yang diajukan oleh Herry Agus Susanto (Wakil Rektor 1).
“Keberhasilan ini akan dapat memberikan semangat dan memacu dosen yang lain untuk bisa menunjukkan keberhasilan mereka. Tidak ada sesuatu yang sulit asal mau belajar, mau melengkapi kekurangan, dan mau berusaha keras untuk menutup ketertinggalan, dan kami dari LPPM Univet Bantara siap mendampingi,” tandasnya.***