Kelola Sampah, BSI Kendal Butuh Alamat Permanen

INOVASI

Penulis: Eko Purwanto
Editor: Dwi NR

Meski belum memiliki alamat tetap, BSI Kendal semakin mantap dan bermanfaat dalam urusan pengurangan-pengelolaan sampah.

SEBAGAI organisasi peduli pengurangan sampah yang dihasilkan masyarakat, Bank Sampah Induk (BSI) Kendal ternyata masih terkendala belum memiliki tempat permanen. Akibatnya, mereka kerap berpindah-pindah lokasi yang membutuhkan biaya operasional tinggi.

“Kami berharap pemerintah bisa memberikan tempat yang permanen, sehingga program yang kami jalankan bisa berkesinambungan,” kata Ketua BSI Kendal Nunuk Sarah Zenubia di kegiatan World Cleanup Day (WCD) atau Hari Bersih-bersih Sedunia yang dilakukan di berbagai lokasi, Minggu (20/9/2020).

Nunuk menjelaskan, kegiatan WCD merupakan aksi sosial tahunan yang mengajak masyarakat menanggulangi sampah dan menjaga kebersihan lingkungan. Tema WCD kali ini adalah “Pilah Sampah dari Rumah.”

“Kami manfaatkan momen ini untuk melakukan edukasi pilah sampah dari sumbernya, yaitu rumah tangga. Hasilnya cukup banyak. Sampah organik yang terkumpul sebanyak 230,5 kg dan sampah anorganik 326,1 kg,” ungkapnya.

Nunuk mengungkapkan, BSI Kendal dulu bernama Bank Sampah Resik Becik, yang berdiri pada 2013 dengan SK Lurah Langenharjo. Pada 2018 ditingkatkan statusnya menjadi Bank Sampah Induk Kendal dengan SK Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kendal.

“Jumlah nasabah 414, terdiri atas individu, sekolah, komunitas, dasawisma, PKK, ponpes, dan organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Puskesmas Kendal 1 dan Puskesmas Kendal 2, BPS, DLH, Disperkim, dan DPUPR,” jelasnya.

Kegiatan yang dilakukan BSI Kendal antara lain edukasi 3R (reduce, reuse, recycle), berobat membayar pakai sampah yang bekerja sama dengan Puskesmas Kendal 2, membuat kerajinan bunga dan tas daur ulang, membuat pupuk dan makanan hewan ternak, serta pendidikan karakter untuk siswa SD.

“Omzet yang berhasil dicatat sekitar Rp 2 juta-Rp 2,5 juta per bulan. Kami juga telah tergabung dalam wadah Asosiasi Bank Sampah Indonesia,” papar Nunuk Sarah Zenubia.***

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *