Penulis: Yon Daryono
Editor: Dwi NR
Didukung investor Prancis, Pelabuhan Rembang siap dijadikan Klaster Inovasi oleh Kemenristek/BRIN, mengingat Kabupaten Rembang memiliki potensi sumber daya alam berupa kapur dan garam yang belum diolah secara optimal.
DIREKTUR Utama PT Pelabuhan Rembang Kencana (PRK) yang berlokasi di Sluke, Rembang, Jawa Tengah Mindo Sitorus mengungkapkan, pada Desember 2019 lalu pihaknya telah melakukan achievement dengan keberhasilan mendapatkan calon investor dari Prancis.
“Kami telah menandatangani joint operation agreement dengan Soletanche Bachy International (SBI) dari Vinci Group, sebuah perusahaan konstruksi berskala internasional yang sangat berpengalaman dalam pembangunan pelabuhan,” kata Mindo Sitorus dalam rilis yang diterima media ini, Sabtu (29/8/2920).
Ketua ABUPI Korwil Jateng mengatakan, dana sebesar 100 juta euro atau sekitar Rp 1,55 triliun disiapkan untuk biaya pengembangan Pelabuhan Kendal dan Rembang.
Menurut Mindo, hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo pada pidato di Gedung DPR/MPR/DPD RI, beberapa waktu lalu, untuk mendorong industri yang mampu menarik investor berkualitas, bersinergi dengan masyarakat setempat, dan mampu membuka lapangan pekerjaan secara luas.
Dalam seminar daring Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI), Mindo menguraikan bahwa saat ini PT PRK telah mendapat dukungan dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait rencana kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk pengembangan Klaster Inovasi di Pelabuhan Rembang.
“Kami sangat mendukung Pelabuhan Rembang dijadikan Klaster Inovasi oleh Kemenristek/BRIN, mengingat Kabupaten Rembang memiliki potensi sumber daya alam berupa kapur dan garam yang belum diolah secara optimal,” jelas Mindo.
Sumber Daya Melimpah
Mindo menambahkan, Indonesia seharusnya tidak terus bergantung dari impor kapur dan garam. Karena, sebetulnya Ibu Pertiwi memiliki kandungan sumber daya yang melimpah, khususnya di Rembang.
Kegiatan pilot project Klaster Inovasi di Rembang, kata dia, akan dipimpin oleh BPPT yang telah melakukan penelitian mendalam tentang pengolahan kapur dan garam, sehingga memiliki nilai tambah yang tinggi dalam bentuk komoditas siap pakai.
“Dari sini diharapkan bisa mendorong munculnya komoditas-komoditas lain sebagai output dari industri yang menggunakan kapur dan garam sebagai bahan baku atau bahan pembantu,” urainya.
Mindo menegaskan, keberadaan pelabuhan akan membantu meningkatkan kemudahan keluar-masuk bahan baku maupun produk jadi dari industri-industri yang berkembang di Kabupaten Rembang dan sekitarnya.
“Dengan demikian kami bisa berkontribusi dan membantu pemerintah menjadi bangsa yang lebih mandiri, dengan mengurangi ketergantungan impor kapur dan garam pada umumnya, dan membantu Pemkab Rembang dalam meningkatkan perekonomian daerahnya melalui kerja sama swasta dengan pemerintah,” pungkasnya.***
reputable indian pharmacies http://indiaph24.store/# Online medicine home delivery
india pharmacy mail order