Penulis: Supriyani
SUKOHARJO | inspirasiline.com
PASANGAN Calon Bupati-Wakil Bupati Nomor Urut 2 Pilkada Sukoharjo, Joko Santoso-Wiwoho Aji Santoso (Joswi) berani melakukan kontrak politik dengan masyarakat Sukoharjo.
Dalam kontrak politik tersebut ditegaskan, mereka siap mundur sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo, jika terpilih, dan tidak bisa mewujudkan janji politiknya.
Penandatanganan kontrak politik yang dilakukan di Kantor DPC Partai Gerindra itu dilakukan selepas menghadiri Deklarasi Kampanye Damai di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo, Sabtu (26/9/2020) yang disaksikan oleh partai pengusung, tim sukses, relawan, dan simpatisan pendukung Paslon Joswi.
“Ya, kontrak politik yang menjadi janji kami adalah anggaran sebesar Rp 30 juta per tahun bagi tiap-tiap RT, gratis rawat inap rumah sakit kelas III, santunan lansia tidak mampu, talangan biaya sertifikat, bebas politisasi birokrasi, dan anak muda punya usaha. Jika itu tidak kami lakukan, kami siap mundur,” ungkap Joko Santoso.
Sementara Calon Wakil Bupati Wiwaha Aji Santoso menambahkan, terdapat banyak hal yang harus dibenahi di Sukoharjo.
“Jika kami terpilih sebagai bupati dan wakil bupati, ingin nguwongke atlet berprestasi supaya tidak diambil oleh daerah ataupun bangsa lain. Depolitisasi birokrasi menjadi yang utama, karena hal itu akan menurunkan kualitas birokrasi itu sendiri dan menyakitkan,” ungkapnya.
ASN Netral
Wiwaha menegaskan, Joswi ingin menciptakan pemilu aman, aparatur sipil negara (ASN) harus benar-benar netral, dan bagi yang berprestasi akan diberikan reward.
Di bidang pendidikan, Wiwaha mengungkapkan, jangan sampai anak usia sekolah tidak bisa sekolah hanya karena hal-hal yang memberatkan. “Kami akan membangun secara partisipatif. Artinya masyarakat kami libatkan, termasuk subsidi silang. Kami terus akan membina talenta. Banyak anak-anak Sukoharjo yang berprestasi, tapi tidak bisa berkarya di negeri sendiri. Sangat ironis, anak Sukoharjo yang berprestasi di bidang bulutangkis di negara ini, justru menjadi pelatih di negara Cina dan Amerika,” tuturnya.
Wiwaha mengingatkan, Sukoharjo juga punya pesilat-pesilat berpretasi, tapi harus pindah keluar pulau karena merasa tidak dihargai di sini. Sementara sepakbola, yang merupakan olah raga rakyat, juga kurang mendapat perhatian.
Selain di bidang olah raga, di bidang seni, Joswi berencana membangun gedung kesenian sebagai tempat berkreasi para seniman Sukoharjo.
“Utamanya ya abdi negara yang melayani rakyat, harus netral dan tidak ada keberpihakan, atau hanya berpihak pada rakyat untuk kesejahteraan rakyat. Bagi yang berprestasi akan menjadi perhatian kami. Dan pemberian reward itu sudah pasti, agar mereka tidak lari ke negeri orang,” tandasnya.
Penandatanganan kontrak politik disaksikan dan ditandatangani sejumlah saksi, baik dari parpol pendukung maupun relawan.
Ketua Tim Pemenangan Pasangan Joswi Eko Sapto Purnomo mengatakan, kontrak politik itu menjadi bentuk keseriusan Joswi untuk membangun Sukoharjo dan menyejahterakan masyarakat.
“Dengan melakukan kontrak politik, berarti Joswi serius membangun Sukoharjo dan menyejahterakan rakyat, mewujudkan masyarakat Sukoharjo Makmur tenan,” ujar Eko Sapto.***
reputable indian online pharmacy https://indiaph24.store/# buy medicines online in india
reputable indian online pharmacy