Penulis: Supriyani
SUKOHARJO | inspirasilime.com
PEMBELAJARAN jarak jauh (PJJ) secara daring di masa pandemi, banyak dikeluhkan peserta didik, guru, maupun wali/orang tua.

Keluhan rata-rata dipicu faktor kejenuhan, kendala keterbatasan sinyal internet, serta sebagian siswa yang tidak memunyai HP android. Bahkan, masalah juga mencuat dari orang tua yang merasa kesulitan dalam mendampingi anak mereka belajar daring.

Sementara bagi guru, pembelajaran tatap muka (PTM) lebih efektif dan penting, terutama bagi guru yang dalam proses kenaikan pangkat, karena diharuskan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Atas semua fenomena itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo menggelar Pemberdayaan Musyawarah Kerja Guru Mata Pelajaran (MHMP) IPA dan Bahasa Inggris di Aula Disdkbud setempat, Senin (19/10/2020).

Menghadirkan narasumber Bambang Sugiri dari Tim Pengajuan Angka Kredit (PAK) kabupaten, kegiatan diikuti guru Mapel IPA dan Bahasa Inggris se-Kabupaten Sukoharjo, baik negeri maupun swasta. Rata-rata, 75 persen dari mereka adalah golongan 3B, 3C, dan 3D.
Kegiatan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat: peserta sebelum masuk aula harus dicek suhu tubuh dengan thermogun, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, dan jaga jarak.

Profesional
Ketua MGMP IPA Heru Setiawan mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas guru di masa pandemi seperti sekarang ini. Guru sebagai profesional, harus bisa menjalankan tugasnya tanpa meninggalkan kegiatan belajar-mengajar (KBM), baik secara daring maupun luring.
“Kegiatan ini bertujuan membimbing guru-guru yang akan mengajukan angka kredit (PAK). PAK sangat dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu harus ada nilai pengembangan diri, karya ilmiah, dan publikasi ilmiah,” jelasnya.
Heru Setiawan mengungkapkan, tiga hal tersebut sangat penting nagi rata-rata guru yang masih golongan 3B, 3C, 3D, dan mau naik pangkat ke 4A maupun 4B.
“Ke depan, yang sangat perlu diperhatikan para guru adalah Asesmen Kompetisi Minimum (AKM) secara nasional, yang akan dilaksanakan secara serentak mulai Maret 2021. Mulai sekarang, guru harus mempersiapkan diri, seperti menyiapkan materi, contoh-contoh soal macam literasi dan numerasi. AKM bukan merupakan penilaian individu, tapi merupakan pemotretan kondisi dan situasi satuan pendidikan secara menyeluruh,” paparnya.
Heru Setiawan mengajak rekan-rekan guru, untuk menanamkan mindset bahwa PTK itu tidak sulit. “Anggaplah PTK sebagai suatu aktivitas yang biasa. Kalau sudah jadi PTK-nya, maka ke depan tinggal membuat jurnalnya saja,” tandasnya.***
https://azithromycinca.com/# generic for doxycycline
doxycycline pills price in south africa