Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com
SEBANYAK enam warga Dukuh Tanjung dan Marditani, Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen akhirnya bersedia menjalani tes usap (swab test). Mereka bersedia dengan syarat tidak dijemput di rumah, melainkan dijemput di balai desa.
Satgas Covid-19 Desa Celep Sukadi menyampaikan, enam warga yang kontak erat dan sempat menolak dites usap itu sudah melunak dan bersedia. Dua warga dari Dukuh Tanjung dan empat dari Marditani, sudah mau dites usap pada Senin (19/10/2020).
Mereka akhirnya mau dites usap setelah mendapat penjelasan dan pengarahan dari tim desa, Forkopimcam, dan Kepala Puskesmas Kedawung 2 pada dua malam lalu.
“Sudah ada enam warga yang bersedia di-swab test. Tapi mereka minta dijemput di balai desa, tidak dari rumah. Kemarin memang ada salah paham saja. Karena takut ada stigma negatif di masyarakat, kalau dijemput ambulans dari rumah itu kesannya dianggap sudah positif dan takut dikucilkan warga,” kata Sukadi kepada inspirasiline.com, Selasa (20/10/2020).
Tokoh Desa Celep ini juga menyampaikan, saat ini masyarakat sudah kembali kondusif. Gejolak dan ancaman penolakan swab test yang sempat terjadi sudah mereda.
Selama menunggu hasil swab, warga juga diminta karantina mandiri di rumah terlebih dulu. Sukadi mengatakan, Satgas desa juga langsung memberikan bantuan jatah hidup (Jadup) berupa sembako kepada mereka yang menjalani karantina mandiri.
“Itu sebagai bentuk dukungan kepada warga kami yang harus karantina menunggu hasil swab test. Jadi tidak hanya yang sudah positif dan dikarantina saja yang diberi jadup,” terangnya.
Sukadi tidak menampik jika ada beberapa warga di desanya yang terkonfirmasi positif Covid-19. Termasuk seorang pengantin perempuan berinisial R, yang kemudian dikarantina setelah pernikahan.
“Yang pengantin perempuan itu sudah menjalani karantina dan hasil swab test kedua sudah negatif,” tuturnya.
Bakar Ambulans
Sebelumnya, sejumlah warga setempat sempat membuat geger setelah menolak dites usap dan bahkan mengancam akan membakar ambulans di Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen.
Padahal dalam dua pekan terakhir, kasus positif Covid-19 di desa itu sudah mencapai 13 orang. Ironisnya, tak hanya warga biasa, ada ketua RT dan kepala dusun (kadus) setempat yang juga positif terpapar Covid-19.
Data yang dihimpun inspirasiline.com dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sragen menyebutkan, ledakan kasus Covid-19 di Desa Celep berawal sekitar sepekan silam. Kemudian, beruntun beberapa warga yang positif terpapar Covid-19 setelah terlacak kontak erat dengan pasien positif dari daerah lain.
Celakanya, dari beberapa warga yang positif itu, dari hasil pelacakannya juga menunjukkan warga kontak erat, akhirnya tertular dan ikut positif. Sampai Sabtu (18/10/2020), setidaknya ada 13 warga positif yang dikarantina di Technopark Sragen. Seorang dari 13 warga positif itu, berinisial S (nakes), lalu R, T, P, G, D, dan E.
Menyuul kemudian kadus berinisial S, J, N, B, R, dan terakhir satu pasien hasil tracing dari Laweyan. Kasus positif itu mayoritas berada di Dukuh Tanjung dan Marditani.
Di dua dukuh inilah yang kemudian sempat terjadi insiden penolakan warga terlacak kontak erat daat hendak diantar tes usap.
Di dua dukuh ini pula, petugas Puskesmas sempat kewalahan dan akhirnya menyerah, karena warga menolak dan bahkan sampai mengancam akan membakar mobil ambulans.***
buy amoxicillin: amoxicillin – cost of amoxicillin
amoxicillin 875 125 mg tab
https://azithromycinca.com/# doxycycline 100mg tablet price
10 mg doxycycline