Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com
DINAS Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sragen, sejak Juni lalu mulai membuka tiga taman untuk umum setelah lebih dari tiga bulan ditutup total.
Tiga taman di Sragen yang dibuka itu adalah Taman Kridoanggo, Taman Sukowati, dan Edupark Gemolong.
Sejak diberlakukan kenormalan baru pada Juni lalu, jumlah pengunjung tiga taman tersebut mulai bertambah, meski masih di bawah jumlah kunjungan warga pada hari-hari normal sebelum terjadi pandemi Covid-19. Sejumlah wastafel juga sudah terpasang di area taman.
Tidak hanya di tiga taman itu, beberapa wastafel juga terpasang di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen.
Pengunjung diharapkan mau mencuci tangan sebelum menyentuh sejumlah fasilitas yang ada di taman maupun di komplek alun-alun kebanggaan warga Bumi Sukowati itu.
“Sebagai tempat umum, alun-alun dan taman lain dikunjungi oleh banyak warga. Kita tidak pernah tahu siapa saja yang telah duduk di bangku taman. Apakah ada di antara mereka yang positif Corona, kita tidak pernah tahu,” ungkap Hanny (40), pengunjung Taman Kridoanggo kepada inspirasiline.com di lokasi Taman Kridoanggo, Sabtu (31/10/2020).
Sebagai langkah antisipasi, menurutnya, tepat sekali kalau di setiap taman dan tempat umum seperti Taman Kridoanggo diberi wastafel yang bisa digunakan semua pengunjung.
“Jadi, akan lebih aman bila semua pengunjung mau mencuci tangan sebelum bersantai di taman atau alun-alun,” ujar Hanny.
Satu Pintu
Untuk menghindari potensi membeludaknya pengunjung, akses masuk Taman Sukowati dan Edupark Gemolong dibatasi. Pengunjung hanya bisa masuk-keluar melewati satu pintu di dua taman itu.
Waktu operasional Taman Sukowati dan Edupark Gemolong dibuka hingga sore. Pada malam hari, kedua taman itu ditutup untuk umum.
Jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspimcam) Gemolong juga beberapa kali menggelar operasi yustisi dengan sasaran pengunjung Edupark Gemolong yang tidak memakai masker.
Khusus untuk Taman Kridoanggo, Disperkim Sragen tidak bisa membatasi akses masuk-keluar taman itu, karena tidak dilengkapi dengan pagar keliling. Untuk itu, Disperkim secara rutin menyemprotkan cairan disinfektan ke area taman.
Area yang wajib disemprot disinfektan itu meliputi tempat duduk, spot selfie, dan toilet.
Di area taman juga terdapat papan pengumuman supaya pengunjung mau menjaga protokol kesehatan dengan cara melaksanakan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak antarpengunjung taman.***