Penulis: Supriyani
SUKOHARJO | inspirasiline.com
GUGUS Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sukoharjo mencatat angka kesembuhan pada bayi mencapai 86,7 persen atau angka tertinggi di kabupaten ini.
Sementara recovery rate atau angka kesembuhan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo secara umum mencapai 78,4 persen.
Informasi yang dihimpun, Rabu (4/11/2020), jumlah bayi yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 15 orang. Rinciannya, sembilan bayi kali-laki dan enam bayi perempuan.
Dari jumlah itu, saat ini dua bayi masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Sedangkan 13 bayi telah sembuh setelah menjalani rawat inap selama beberapa hari.
Selain bayi, kelompok orang dewasa juga mencatatkan angka kesembuhan Covid-19 yang tinggi, yakni 81,4 persen. Kelompok ini berusia 26-59 tahun, dengan jumlah terkonfirmasi positif 570 orang.
Sedangkan angka kesembuhan terendah pada kelompok lanjut usia (lansia) sebanyak 81 orang atau 61,8 persen.
Kasus Baru
Juru Bicara GTPP Covid-19 Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan, angka kesembuhan pasien positif menurun dibanding pekan lalu.
Pada pekan lalu, angka kesembuhan pasien positif mencapai 80,9 persen. Sedangkan angka kesembuhan pasien positif pada pekan ini mencapai 78,4 persen.
“Penyebab menurunnya angka kesembuhan, karena meningkatnya temuan kasus baru yang saat ini sedang rawat inap atau isolasi mandiri,” katanya
Jumlah pasien positif yang sembuh per 4 Oktober sebanyak 855 orang. Pasien positif tanpa gejala mendominasi angka kesembuhan Covid-19 Sukoharjo, sebanyak 574 orang. Sedangkan pasien positif dengan gejala yang sembuh sebanyak 281 orang.
Gugus Tugas berupaya meningkatkan manajemen tata laksana penanganan Covid-19 pada delapan rumah sakit rujukan Covid-19.
Upaya pelayanan penanganan pasien positif dioptimalkan untuk meningkatkan angka kesembuhan dan mengurangi angka kematian pasien positif.
“Kami berupaya menekan angka kematian pasien positif yang masih tinggi. Jumlah pasien positif yang meninggal dunia 62 orang. Seluruhnya pasien positif dengan gejala,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini.
Yunia Wahdiyati mengungkapkan, saat ini masih terjadi penularan antaranggota keluarga yang cukup banyak di sejumlah daerah.
Kurang Disiplin
Klaster keluarga bermunculan lantaran masyarakat kurang disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Dia meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga.
“Anggota keluarga yang terinfeksi virus Corona tak sengaja menularkan virus ke anggota keluarga lain atau kerabat keluarga dalam satu rumah. Lindungi keluarga dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat dalam lingkungan rumah,” tandasnya.
Kepala Puskesmas Sukoharjo Kunari Mahanani mengatakan, pihaknya mengerahkan kader kesehatan setiap kelurahan untuk mengedukasi masyarakat, agar tak mengabaikan protokol kesehatan saat beraktivitas ke luar rumah.
“Anggota keluarga harus mampu meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai kunci utama melawan pandemi Covid-19,” ujarnya.***
There are actually a variety of particulars like that to take into consideration. That may be a nice point to deliver up. I provide the thoughts above as general inspiration but clearly there are questions like the one you convey up where an important thing will be working in honest good faith. I don?t know if greatest practices have emerged around issues like that, but I’m certain that your job is clearly recognized as a good game. Each girls and boys really feel the impact of only a moment’s pleasure, for the remainder of their lives.