Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com
PELAKSANA Tugas (Plt) Bupati Sragen Dedy Endriyatno mengatakan, makna pahlawan bukan identik dengan memegang senjata, tapi orang yang mempertahankan nilai-nilai dasar kehidupan dan rela berkorban bagi bangsa dan cita-cita bersama.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sragen Dedy Endriyatno dalam amanatnya saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) Peringatan Hari Pahlawan bertema “Pahlawanku Sepanjang Masa” di halaman Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Selasa (10/11/2020).
Dedy menuturkan, makna lain Hari Pahlawan itu bukan hanya terlahir dari orang-orang hebat. Namun mereka terlahir dari pergulatan yang tulus untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat banyak.
“Maka semangat itu harus mulai kita warisi untuk memiliki kemampuan berkontribusi baik yang diharapkan masyarakat, apalagi saat menghadapi permasalahan,” ujarnya.
Dedy mengingatkan, Peringatan Hari Pahlawan dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, bangsa Indonesia harus berjuang keras melawan virus yang tidak kasat mata dan sudah menyerang hampir semua warga negara di dunia.
Menurutnya, banyak sekali pahlawan-pahlawan pandemi, dari mulai masyarakat hingga dokter atau tenaga medis yang perlu dihormati.
“Perlu menjadi renungan dan kehormatan bahwa pahlawan di masa pandemi Covid-19 ini banyak sekali, seperti dokter tenaga medis, bahkan masyarakat sekalipun. Karena mereka memiliki keberanian, pengorbanan untuk kepentingan orang banyak,” paparnya.
Termasuk bagi mereka yang berkorban dan berkontribusi di masa pandemi, baik dari sisi kesehatan, ekonomi, maupun edukasi kepada masyarakat terhadap protokol kesehatan Covid-19.
“Tidak hanya itu, orang yang membantu jika salah satu tetangganya ada yang terkonfirmasi Covid-19, misalnya memberikan makanan/sembako untuk keluarganya yang isolasi di rumah,” jelasnya.
Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk berperan menjadi pahlawan kesehatan di lingkungan sekitar, untuk memerangi Covid-19 dengan disiplin protokol kesehatan.
“Mari kita menjadi pahlawan untuk sesama dengan patuh protokol kesehatan di mana pun berada dan sekaligus mengedukasi bagi masyarakat,” ajaknya.
Pesan Mensos
Menteri Sosial Republik Indonesia (Mènsos RI) Juliari Batubara dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Plt Bupati Dedy Endriyatno mengatakan, tantangan terbesar dalam peringatan Hari Pahlawan adalah terkikisnya pemahaman generasi masa kini terhadap sejarah perjuangan bangsa.
Hal tersebut sangat mengkhawatirkan, karena berpotensi membentuk sikap tidak peduli generasi muda terhadap sejarah dan nilai-nilai kepahlawanan.
“Maka dibutuhkan suatu referensi yang utuh dan komprehensif tentang sejarah kita di masa lalu. Mungkin perlu disusun suatu buku yang memuat sejarah bangsa secara lengkap. Dengan referensi yang utuh, bisa menjadi pegangan berbagai generasi,” tandasnya, membacakan pesan Mensos Juliari Batubara dalam Peringatan Hari Pahlawan 2020.***
I reckon something really interesting about your weblog so I bookmarked.
im looking for a slave who can obey me! i have live cams blonde for you