Penulis: Abiet Sabariang
TEGAL | inspirasiline.com
PERJUANGAN memartabatkan serta mengangkat bahasa Tegalan untuk dijadikan mata pelajaran di sekolah tak pernah berhenti.
Namun, meski sudah kali kesekian dilakukan melalui berbagai jalur kegiatan, upaya tersebut belum membuahkan hasil dan masih sebatas wacana dan media bahan diskusi.

Berbagai kajian dan penelusuran bahasa Panginyongan (Tegalan) akan menjadi sia-sia manakala para pengambil keputusan tak serius dan tanpa tindak lanjut dari semua kegiatan yang sudah dilakukan, termasuk Kongres Bahasa Tegalan 2006 yang kala itu mengusung tema “Mengangkat Bahasa Tegalan di Tengah Pergaulan Bangsa.”
Bahkan sampai kongres kedua, yang dipandegani oleh YY Haryo Guritno bersama Dr Maufur Mpd, hingga Seminar Bahasa Tegalan, Sarasehan Sastra Tegalan, penerbitan Kamus Tegalan, hingga Kamus Bahasa Prokem Tegalan.

Semua itu belum mampu menguatkan harapan bahasa Tegalan atau dialek Tegalan yang diusulkan masuk pada kurikulum pembelajaran Bahasa Tegalan menjadi muatan lokal di Kota Tegal.
Sebagai upaya lanjutan untuk melestarikan budaya dan bahasa atau dialek Tegalan, Yayasan Podhang Semarang menggelar Sarasehan Kepengarangan Sastra Jawa bertema “Pemberdayaan Sastra Tegalan,” Sabtu (12/12/2020), dengan menghadirkan narasumber Dr Maufur dari Universitas Panca Sakti Tegal, Drs Atmo Tan Sidik (budayawan Pantura), dan Suryadi dari Fakultas Ilmu Budaya Undip Semarang.
Sarasehan yang digelar di Hotel Primer, dibuka oleh Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dan dihadiri budayawan, seniman, dan para penggiat literasi.
Membudayakan
Selain menyampaikan terimakasih kepada Yayasan Podhang Semarang yang telah memprakarsai kegiatan ini, Dedy Yon berharap, sarasehan ini bisa bermanfaat, terutama untuk membudayakan dialek Tegalan, supaya generasi penerus memahami dialek Tegalan sebagai kearifan lokal.
Narasumber Atmo Tan Sidik, budayawan dan mantan pejabat eselon II di Kabupaten Brebes menyampaikan, bahasa Tegalan yang merupakan dialek bahasa Jawa bagian barat adalah bahasa yang mudah untuk berkomunikasi sesama warga dan di dalamnya sebagai aspek kultural.

Sementara Maufur, Wakil Rektor Universitas Pancasakti Tegal, dalam sarasehan itu menyajikan materi “Mertabatna Basa Tegalan.”
Dalam materinya, Maufur sangat mengkhawatirkan kemerosotan bahasa atau dialek Tegalan.
“Anak-anak sekarang, baik di rumah maupun di sekolahan, bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia. Bahkan, mirisnya lagi, ketika ditanya soal bahasa Tegalan, mereka tidak memahaminya,” ungkap Maufur.
Oleh sebab itu, Maufur mengajak supaya wong Tegal tetap melestarikan dialek Tegalan, supaya martabatnya tetap terjaga.
Daya Tarik
M Suryadi, dari Fakultas Ilmu Budaya Undip, yang berhalangan hadir, makalahnya yang berjudul “Dinamika Perkembangan Dialek Bahasa Jawa di Pesisir Utara Bagian Barat” disampaikan secara gamblang oleh Iriyanto.
Menurutnya, dialeh Tegalan memiliki daya tarik yang luar biasa bagi semua kalangan, baik yang terkait dengan interna dialek itu sendiri maupun eksterna lingualnya.
“Kekuatan interna terletak pada empat keistimewaan yang dimiliki dialek Tegalan. Kekuatan eksterna melekat kekayaan immaterial yang dapat mengangkat potensi material bagi masyarakat Tegal,” paparnya.
Empat daya tarik atau keistimewaan yang dimaksud Suryadi, adalah kemantapan struktur, kecendekiaan liniaritas, kekayaan kosakata, dan situs linguistik.
Sarasehan yang dimoderatori Ki Haryo, putra almarhum Ki Enthus Susmono, diselingi dengan penampilan kelompok musik yang membawakan lagu-lagu dan puisi Tegalan oleh penyair juri Apito Lahire.
Yayasan Podhang Semarang, yang berdiri sejak 6 Mei 2005, memunyai misi mengamankan dan ikut melestarikan keanekaragaman budaya bangsa Indonesia, terutama budaya Jawa yang harus dijaga dan dilestarikan.***
Undeniably consider that which you stated. Your favourite justification appeared to be on the net the simplest thing to understand
of. I say to you, I certainly get annoyed even as other folks think about
issues that they just don’t recognise about.
You managed to hit the nail upon the top as well as outlined
out the whole thing with no need side effect , folks can take a signal.
Will likely be again to get more. Thank you