Penulis: Supriyani
SUKOHARJO | inspirasiline.com
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo menggelar Rapat Pleno Terbuka Penetapan Calon Terpilih dalam Pilkada Sukoharjo 2020, Kamis (21/1/2021) sore.
KPU menetapkan pasangan Etik Suryani-Agus Santosa (EA) sebagai Bupati-Wakil Bupati terpilih.

Rapat pleno terbuka tanpa dihadiri calon bupati nomor urut 2, Joko Santosa. Terlihat, hanya Cawabup Wiwaha Aji Santosa yang menghadiri rapat pleno KPU tersebut.
Karena masih dalam situasi pandemi, penetapan bupati-wakil bupati terpilih tidak diikuti oleh simpatisan, melainkan hanya dari perwakilan partai pengusung, dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
Penetapan pasangan Etik-Agus dihadiri oleh Sekretaris PDIP, Ketua Partai Demokrat, Ketua Partai Golkar, dan Sekretaris Partai Nasdem. Sedangkan dari rivalnya, hanya dihadiri oleh Cawabup Wiwaha Aji Santosa, dengan dua dari partai pengusung, yaitu PKS dan PKB.
“Karena tidak ada permohonan perselisihan hasil Pilkada yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK), KPU bisa melanjutkan ke tahapan selanjutnya, yakni penetapan paslon terpilih,” kata Ketua KPU Sukoharjo Nuril Huda.
Agenda penetapan dilakukan KPU setelah menerima e-BRPK dari MK, di mana disebutkan untuk Pilkada Sukoharjo tidak ada permohonan perselisihan hasil Pilkada.
Pasangan Etik-Agus sendiri ditetapkan sebagai paslon terpilih dengan perolehan 266.500 suara (53,34%).
Usai acara, Bupati terpilih Etik Suryani menyampaikan terima kasih pada semua warga Sukoharjo, baik yang mendukung atau tidak mendukung, sehingga dia diberikan amanah untuk memimpin Sukoharjo.
“Mudah mudahan kami berdua bisa mengemban amanah ini dengan baik dan lancar, karena amanah ini merupakan tantangan bagi kami mampu atau tidak memimpin Sukoharjo,” ujarnya.
Etik mengungkapkan, bersama Agus Santosa, dia akan memberikan yang terbaik bagi Sukoharjo. Setelah dilantik nanti, karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, otomatis program lebih banyak pada penanganan Corona, termasuk penanganan bagi masyarakat terdampak.
Sedangkan Wakil Bupati terpilih Agus Santosa menambahkan, karena Pilkada sudah selesai, masyarakat kembali menjalani aktivitas normal biasa.
“Proses demokrasi sudah selesai dan tidak perlu berkepanjangan. Mari sama-sama membangun Sukoharjo agar lebih makmur. Pandemi Corona menjadi prioritas utama dan mengikuti program dari pusat, termasuk vaksinasi yang akan dilakukan,” ujarnya.***