Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com
PRESIDIUM Alumni (PA) 212 Kabupaten Sragen resmi terbentuk dan siap menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) pertama di Gedung IPHI Sragen, Minggu (21/3/2021).
Ketua PA 212 Cabang Sragen Muhammad Isnaeni mengatakan, pembentukan kepengurusan PA Cabang merupakan amanat Musyawarah Nasional (Munas) PA 212 yang digelar di Bogor pada 2020 lalu. Ini adalah Muscab PA 212 Kabupaten Sragen pertama dan ke-14 di Jawa Tengah.
Masa kerja PA 212 Cabang Sragen adalah lima tahun. Adapun prioritas program kerja di tahun pertama PA 212 Sragen, pembentukan tim relawan kegiatan sosial dan kemanusiaan.
“Tim relawan ini bertugas membantu pemerintah dalam menangani bencana atau masalah kemanusiaan. Sudah kami programkan untuk pembelian Ambulans 212. Selama ini, alumni 212 sebenarnya sudah ambil bagian dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan di Sragen. Salah satunya pengiriman bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan di Banyurip dan Jenar,” ungkap Muhammad Isnaeni saat ditemui inspirasiline.com di sela-sela kegiatan.
Muhammad Isnaeni tidak memungkiri masih ada masyarakat yang memandang PA 212 sebagai momok menakutkan. Mereka menganggap alumni 212 bersikap radikal, keras, intoleran, dan lain-lain. Melalui tim relawan itu, pihaknya ingin membuktikan anggapan itu tidak benar.
“Dalam muscab kali ini, kami berembuk masalah sosial dan kemanusiaan. Berbagai organisasi masyarakat (ormas) datang dalam kegiatan ini. Kami buktikan bila kami ini sangat memegang teguh toleransi. Bahkan kalau ada saudara kita yang bukan Islam tapi butuh bantuan, akan tetap kami bantu,” terangnya.
Muhammad Isnaeni tidak ingin umat Islam terpecah, karena hal itu bisa menghancurkan bangsa sendiri. Bila itu terjadi, katanya, maka bangsa sendiri yang dirugikan. Tidak menutup kemungkinan, lanjutnya, PA 212 Sragen tetap akan berkontribusi kepada pemerintah melalui masukan atau kritikan.
“Kami sebagai masyarakat punya hak untuk bersuara dan menyampaikan pendapat. Kalau ada yang tidak benar, ya nanti kami ingatkan. PA 212 mengajak masyarakat bersatu menuju Indonesia yang bermartabat. Mari perbaiki bareng-bareng bila ada kesalahan,” tandasnya.***