Sragen-Inspirasiline.com. Wakil Bupati ( Wabup) Sragen H. Suroto berharap Santri Gayeng Nasional (SGN ) mampu menjadi jembatan penghubung menjalin komunikasi lintas agama, sehingga mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
Harapan itu disampaikan Wabup Sragen H. Suroto kepada Inspirasiline.com seusai Rapat di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen Senin ,(21/3/2022).
“Kita harus menjaga SGN ini jangan sampai disalahgunakan untuk menyebarkan gagasan yang tidak Islami seperti paham radikalisme, fanatisme, anjuran provokatif dan permusuhan. Khusus di kabupaten Sragen Mari kita satukan misi bersama dengan TNI, Polri dan Abdi Sipil Negara (ASN) menghalau semua paham radikalisme seperti yang akhir-akhir ini terjadi. Karena tentu saja itu semua menjadi tanggung jawab kita sebagai warga negara untuk menjaga keutuhan NKRI.” Ungkap H Suroto.

Dikatakan SGN Kabupaten Blora, Grobogan dan Sragen sudah di lantik Ketua Umumnya Taj Yasin Maimoen Zubair di Pendopo Somonegaran Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Sragen Sabtu (19/3/2022) lalu.
Dikutip di Sragenkab.go.id Taj Yasin Maimoen Zubair yang juga Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah (Jateng) itu menekankan SGN harus mampu bersinergi dan mendukung program pemerintah untuk sama-sama mewujudkan masing-masing wilayah/kabupatennya menjadi aman dan nyaman. SGN telah menjadi pelopor pemersatu seluruh kelompok besar yang ada di Indonesia.
“SGN juga tidak ingin tertinggal dalam era industri 4.0. Kami modernisasikan para santri sesuai dengan perkembangan jaman. Sehingga peran SGN ini tidak hanya belajar tentang agama Islam melainkan merambah ke berbagai bidang baik media informasi, kesehatan, ekonomi dan sosial kemasyarakatan.” Ungkap Taj Yasin Maimoen Zubair.
Program SGN ini banyak kata Gus Yasin sapaan akrab Taj Yasin Maimoen Zubair yang sejalan dengan pemerintah seperti halnya dalam bidang kesehatan, pihaknya membantu penanggulangan covid-19 dengan memberikan vaksinasi, aksi donor darah, donor plasma konvalesen guna mempercepat kesembuhan covid-19. Dalam bidang kemasyarakatan memberikan pelatihan kepada pesantren, pengajian yang menyejukkan hati. Dalam bidang sosial memberikan bantuan santunan kepada panti asuhan. Di bidang ekonomi mengangkat produk Usaha Kecil Menengah (UKM) di pesantren.
Gus Yasin berpesan agar SGN menjadi wadah bersosialisasi dan aktualisasi sehingga dapat terhindar dari paham radikalisme yang menyebarkan permusuhan kepada umat yang berbeda keyakinan. Bukan pula untuk memecah belah kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melainkan menyatukan seluruh elemen organisasi yang ada.
“Dalam agama Islam kita diajarkan untuk mengikuti firman Allah SWT bahwa orang yang memiliki keilmuan kecerdasan dan kepandaian dalam agama pasti memiliki sifat kasih sayang. Untuk itu sebagai penjaga agama disyaratkan untuk menumbuhkan kasih sayang ditubuh kita. Begitu juga agama Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi atas keselamatan mahluk yang ada dimuka bumi ini. Sehingga perlunya seluruh umat muslim untuk menjaga dakwah”. Ungkap Gus Yasin memperjelas. ( Sugimin/17)