Sragen-Inspirasiline.com.Hujan dan angin lebat yang terjadi Kabupaten Sragen Sabtu (8/10/2022) mengakibatkan kerusakan di 13 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sragen
Menurut data di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen satu unit Rumah roboh, 19 rumah rusak dan 61 pohon tumbang. Salah satu kerusakan adalah Puskesmas Kecamatan Tangen atapnya ambrol. Pelayanan sementara ditutup, hanya melayani rawat jalan, 7 pasien di pindah ke Puskesmas Jenar dan Puskesmas Gesi. Kejadian ambrolnya atap Aula Puskesmas Tangen pukul 02.20 WIB Sabtu (8/10/2022) pagi.
Penjaga malam Puskesmas Tangen Didin mengatakan, saat kejadian dirinya mendapat giliran jaga, sekitar pukul 02.20 WIB, hari Jumat sore hujan deras,sempat reda, namun malam itu gerimis hingga terjadi ambrolnya atap Kantor Puskesmas
” Setelah di cek kerusakan atap itu Aula, untuk mengurangi beban, genteng semua diturunkan dan diperbaiki” Ungkap Didin
Tenaga Cleaning Servis Didi Andan menyampaikan, setelah kejadian, Kantor Puskesmas dan Pelayanan sementara ditutup, hanya melayani rawat jalan
“Semua Pasien di pindah ke Puskesmas Jenar dan Gesi, jadi sejak hari Sabtu (8/10/2022) , sementara pelayanan Pasien ditutup hanya melayani rawat jalan” tutur Didi Andan menjelaskan
Kepala Puskesmas Tangen dr.Nuning Ekowati, saat dihubungi melalui phonsel, phonselnya tidak aktif.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr.Hargiyanto dihubungi Inspirasiline.com melalui phonselnya Minggu (9/10/2022) mengatakan, sebenarnya hanya sedikit atap yang ambrol, tapi semua genting dan rangka bajanya diturunkan untuk diperbaiki.
“Hari ini Minggu (9/10/2022) sudah mulai diperbaikan. Pelayanan IGD sama Rawat Inap sementara ditutup dulu, untuk perbaikan” Ungkap Hargiyanto.
Dari Pengamatan Inspirasiline.com, kejadian ambrolnya atap itu hanya dilantai dua, disitu ada beberapa Ruangan, Aula, Ruang Kepala Puskesmas dan Ruang Kepala Tata Usaha. Semua tidak bisa digunakan, karena atapnya dibongkar, plapon berserakan,ribuan genteng, ditumpuk disudut ruangan, rangkaian baja berantakan, banyak yang sudah lepas dari sambungannya. (Sugimin/17)