Sragen-Inspirasiline.com. Harga Jagung di Kabupaten Sragen merosot. Kondisi ini dikeluhkan petani. Lantaran nilainya sangat jauh dari harga normal.
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Luluk Nur Hamidah meminta Bulog menyelamatkan harga jagung yang anjlok di Kabupaten Sragen. Pihaknya mendapatkan laporan terkait jatuhnya harga jagung.
Luluk Nur Hamidah jengkel karena ada kebijakan impor, namun harga Dalam Negeri masih jatuh.
”Sekarang masih impor jagung. Kok bisa harga jagung di Dalam Negeri jatuh?. Masalahnya di mana? Pasti karena ada pihak yang ambil untung dengan kondisi terpuruknya harga jagung di tingkat petani,” Ungkap Luluk Nur Hamidah Kamis ( 20/10/2022)
Luluk Nur Hamidah meminta semua pihak memberikan perhatian serius atas kondisi jatuhnya harga jagung. Luluk Nur Hamidah menesak semua pihak terkait membantu mencarikan kembali harga jagung yang jatuh.
”Kasihan petani jika tidak dilindungi seluruh kerja produktifnya. Apalagi membiarkan pasar menjadi satu-satunya pengendali harga. Negara harus hadir. Pemerintah harus tanggap cepat. Saya minta Bulog dapat membantu menyerap jagung petani Sragen dengan harga yang pantas dan wajar,” Ungkapnya.
Luluk Nur Hamidah meminta Pemerintah melakukan investigasi menyeluruh mengenai penyebab jatuhnya harga jagung di Kabupaten Sragen. Harga semula berkisar Rp 4.300 per kilogram (kg), lalu jatuh hingga harga Rp 2.700-2.800 per kg.
”Beban petani akan meningkatkan hasil panen yang tidak dapat mengembalikan modal produksi. Maka, saya berharap betul Pemerintah khususnya Bulog mengambil langkah cepat menyerap dan membantu petani dengan harga yang wajar, syukur sama dengan harga semula yaitu Rp 4.300 per kg,” tegasnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen Tatag Prabawanto tidak menepis anjloknya harga jagung di Kabupaten Sragen. Saat ini harga Rp 3.900-4.000 per kg pipil kering. Padahal biasanya Rp 4.500-4.700 pipil kering.
”Kalau ada yang menyebut fall sampai Rp 2.700 itu jagung pipil basah, info dari petani,” Ungkapnya.
Penyebabnya banyak, di antaranya karena hujan. Sehingga menyebabkan pipal jagung terganggu. Kemudian saat ini sudah melewati musim panen raya. Pada saat musim panen raya harga jagung cukup bagus.
”Kemarin mencapai Rp 4.500-5.000 per kg di musim panen raya,” Ungkap Tatag Prabawanto. (Sugimin/17)