Gus Yahya : Jika Ingin Ridho Allah Harus Lapang Hati, Baik Saat Susah maupun Senang

NEWS

Rembang-Inspirasiline.com. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staqouf pulang kampung pada Selasa (24/1). Ia mengajar ngaji sekaligus menghatamkan kitab di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatut Thalibin, Leteh Rembang.

Setiap Selasa di Ponpes tersebut memang selalu digelar pengajian kitab secara rutin. Jamaahnya selalu ramai. Sampai meluber di halaman. Ndalem Gus Yahya sendiri berada di depan ponpes yang diasuh KH Mustofa Bisri (Gus Mus) itu.

Kemarin, ketum PBNU itu mengkaji Kitab Irsyadul ’Ibad di aula pondok tersebut. Jamaah laki-laki berada di dalam. Selain itu juga ada yang berada di pendapa samping aula. Sementara jamaah perempuan sampai meluber di luar pondok. Di sudut-sudut pesantren sudah dipasang pengeras suara, sehingga apa yang disampakan terdengar di luar.

Saat mengisi pengajian ini, Gus Yahya mengenakan pakaian serba putih dan bersurban putih. Di antara yang disampaikan adalah tentang ridho. Jika mengaharapkan keridhoan Allah, kata Gus Yahya, harus merasa lapang hati terhadap ketetapan. Baik susah maupun senang.

”Kalau sudah ridho dengan Gusti Allah, itu baru mengharap ridho gusti Allah. Yang bisa begitu hanya orang yang takut dengan Allah,” katanya.

Caranya takut dengan Allah adalah dengan mengaji, sehingga menjadi orang yang berilmu. Di samping itu, dalam menuntut ilmu agama juga diperlukan sanad atau silsilah sumber keilmuan yang bersambung sampai ke Rasulullah Muhammad SAW.

”Karena ini agama. Agama bukan sembarangan. Caranya mencari sumber agama yang runut sanad-nya. Silsilah ilmu runut sampai Kanjeng Nabi,” imbuhnya.

KH Bisri Adib Hattani, kerabat Gus Yahya menyampaikan, untuk menghatamkan Kitab Irsyadul ’Ibad dibutuhkan waktu sekitar empat tahun. Namun beberapa waktu lalu sempat terkendala karena pandemi. ”Dulu pengjian ini dimulai Kiai Yahya. Nah, ini dikhatami KH Yahya juga,” katanya.

Dia menambahkan, biasanya Gus Yahya menyempatkan waktu pulang untuk mengkaji dan bertemu warga. ”Selama jadi ketua PBNU jadwalnya sebulan sekali ke pondok,” katanya.

Setelah menghatamkan Kitab Irsyadul ’Ibad, kata Gus Yahya seusai pengajian, selanjutnya akan ada kajian Kitab Al Samail Al Muhammadiyah karya Imam Tirmidzi. (Yon Daryono).

Bagikan ke:

2 thoughts on “Gus Yahya : Jika Ingin Ridho Allah Harus Lapang Hati, Baik Saat Susah maupun Senang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *