Sragen-Inspirasiline.com.
Pidato Kenegaraan Merupakan Agenda Rutin Yang Berlangsung Setiap Tahunnya Menjelang Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia.
Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati Bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sragen Didampingi Segenap Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Sragen Mengikuti Dan Mendengarkan Secara Virtual Di Ruang Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sragen.
Mengenakan Pakaian Adat Tanimbar Maluku, Presiden Jokowi Menyampaikan Beberapa Hal Dan Keberhasilan Pembangunan Indonesia.
Presiden Jokowi Menerangkan Saat Ini Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045 Dimana Untuk Meraih Posisi Lima Besar Kekuatan Ekonomi Dunia Membutuhkan Strategi. Tidak Hanya Peluang Namun Bagaimana Bangsa Ini Mau Memfokuskan Energi Untuk Bergerak Maju Dan Produktif.
Ditambahkannya, Bonus Demografi Akan Mencapai Puncak Pada Tahun 2030 Merupakan Peluang Untuk Meraih Indonesia Emas Di Tahun 2045 Dimana 68% Adalah Penduduk Usia Produktif.
“Peluang Besar Yang Kedua Adalah International Trust Yang Dimiliki Indonesia Saat Ini, Yang Dibangun Bukan Sekedar Melalui Gimik Dan Retorika Semata. Melainkan Melalui Sebuah Peran Dan Bukti Nyata Keberanian Indonesia Dalam Bersikap.” Jelasnya.
Selain Itu, Momentum Presidensi Indonesia Di G-20, Keketuaan Indonesia Di ASEAN Dan Konsistensi Indonesia Menjunjung Hak Asasi Manusia (HAM) Kemanusiaan Dan Kesetaraan Serta Menghadapi Krisis Dunia 3 Tahun Terakhir Ini Telah Mendongkrak Dan Menempatkan Indonesia Kembali Dalam Peta Percaturan Dunia.
Menurutnya Dengan International Trust Yang Tinggi Kredibilitas Indonesia Akan Diakui. Sehingga Strategi Pertama Unuk Memanfaatkan Kesempatan Ini Adalah Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia.
Dengan SDM Yang Dipersiapkan Harus Mendapatkan Lapangan Pekerjaan Untuk Menghasilkan Prokduktivitas Nasional Sehingga Bisa Membuka Lapangan Pekerjaan Sebanyak-Banyaknya. Peran Sektor Ekonomi Hijau Dan Hilirisasi Sebagai Window Opportunity Karena indonesia Kaya Akan Bahan Mineral, Hasil Perkebunan, Kelautan Dan Sumber Energi Baru Dan Terbarukan.
“Kaya Sumber Daya Alam Saja Tidak Cukup. Indonesia Harus Menjadi Negara Yang Mampu Mengolah Sumber Dayanya. Hilirisasi Yang Kita Inginkan Adalah Hilirisasi Yang Melakukan Transfer Teknologi Yang Memanfaatkan Sumber Energi Baru Dan Terbarukan Serta Meminimalisir Dampak Lingkungan.” Katanya.
Presuden Mengungkapkan Pengolahan Nikel Dan Hilirisasi Berpotensi Meningkatkan Pendapatan Perkapita Indonesia. Dalam 10 Tahun Kedepan Pendapatan Per Kapita Indonesia Akan Mencapai Rp153 Juta (US$10.900), 15 Tahun Kemudian Menjadi Rp 217 Juta (US$15.800) Dan 22 Tahun Mendatang Menjadi Rp331 Juta (US$25.000).
“Sebagai Perbandingan, Tahun 2022 Indonesia Berada Diangka Rp 71 Juta. Artinya Dalam 10 Tahun Lompatannya Bisa 2 Kali Kipat Lebih. Pembangunan Insfrastruktur Dan Konektivitas Yang Pada Akhirnya Menaikkan Daya Saing Kita. Menurut International Institute For Management Development (IMD), Daya Saing Indonesia Di Tahun 2022 Dari Urutan 44 Menjadi 34. Hal Ini Merupakan Kenaikan Tertinggi Sidunia.” Ungkapnya.
Presiden Jokowi Menyebutkan Konsistensi Reformasi Struktural Terutama Penyederhanaan Regulasi, Kemudahan Perizinan, Kepastian Hukum Dan Pencegahan Korupsi Merupakan Modal Untuk Meraih Kemajuan.
Presuden RI Berharap Bangsa Indonesia Agar Bersatu Menjaga Mentalitas Masyarakat Sehingga Bisa Tetap Melangkah Maju Menjalankan Tranformasi Bangsa Menuju Indonesia Maju. (Sugimin/17-Release Diskomjnfo Sragen)
