Musikalisasi Geguritan Dan Pasar Budaya

NEWS

Wonogiri-Inspirasiline.com. Komunitas Sastra Giri Kawedhar, (KSGK) pimpinan Parpal Poerwanto, menyelenggarakan lokakarya musikalusasi geguritan, bertemmpat di Omah KSKG Banyak, Manjung, Kab.Wonogiri. Kegiatan diikuti ratusan peserta dari berbagai seniman dan penggurit  daerah Solo Raya. (15,16/2024).

Lokakarya mengangkat slogan.” Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Kuasai Bahasa Asing “.

Pegurit grup Gendreh bersama Bambang Karno.

Sebagai pembicara ; Sosiawan Leak,  Undung Wiyono, dan Sri Sugiyanto. Secara umum ketiga pemakalah mengurai tentang musikalisasi dan geguritan. Hal tersebut merupakan perpaduan antara geguritan dengan alat musik gamelan dan rebana.

Para peserta mendapatkan materi teori, dan praktik, bagaimana cara memadukan geguritan dengan iringan musik gamelan. Alat yang digunakan berupa, 2 saron, 1 demung, 3 rebana, dan teks geguritan yang telah disediakan oleh panitia.

Para finalis menetima hadiah.

” Tujuan lokakarya ini untuk mensosialisasikan musikalisasi geguritan kepada masyarakat khususnya di Kab.Wonogiri. Untuk menghidupkan kembali kejayaan geguritan di masa lampau, sekaligus mencari bibit musikalisasi geguritan untuk  generasi muda ” jelas Parpal Poerwanto selaku ketua penyelenggara.

Peserta lokakarya tidak dipungut biaya, justru mendapat makan, minum,  piagan, dari panitia, dan berhak mengikuti lomba musikalisasi geguritan yang diselenggarakan  KSKG, dilaksanakan Sabtu, 26/10/ 2024, ditempat yang sama.

Parpal Poerwanto ( kiri ) bersama para nara sumber.

Dari 18 pendaftar, wajib mengirim video musikalisasi geguritan, dengan durasi waktu maksimal 20 menit. Video dinilai lewat like, dan penilaian yuri. Hasil like diambil 5  grup, dari hasil penilaian juri diambil 5 grup. Sepuluh besar dari babak penyisian berhak mengikuti final, Sabtu, 26/ 10/2024.

Grup Gendreh dari Baturrtno,Wonogiri

Syarat mengikuti final.

Masing – masing penggurit membawakan geguritan wajib, ” Sawijining Wengi ing Sisaning Wektu ” (Parpal Poerwanto). Gurit pilihan ; Ngguwak Sambat kang Mrambat( Bambang Karno ),  Tipak – Tipak Tatu ( Parpal Poerwanto ), dsb.

Instrumen Musikalisasi terdiri, 2 saron, 1 demung, dan 3 rebana, disediakan panitia.

Kepada pemenang diberikan piagam, tropy dan uang pembinaan dari panitia.

Juara 1  : Rp 10 juta, piagam,piala.
Juara 2  : Rp  7,5 jt, piagam, piala.
Juara 3  : Rp. 5 jt, piagam, piala.
Juara 4 s.d. 10, masing – masing mendapat uang 2,5 juta.

Final dilaksanakan Sabtu, 26/ 10/ 2024, mulai pukul 08.00 – 15.00.

Kegiatan tersebut diteruskan  dengan  ” Panggung dan Sarasehan Budaya “, dimulai pukul 20.00. Usai acara sarasehan  dilanjutkan pengumuman hasil kejuaraan lomba.
Acara tersebut dihadiri; utusan Balai Bahasa, Pusat Perlindungan Bahasa dan Sastra Pusat, PJ Kades Timang, Kapolsek, peserta final dan  penggembira. Sebelum pengumuman hasil kejuaraan diumumkan, dilaksanakan acara  sarasehan, mengangkat tema ” Revitalisasi Seni Geguritan di Zaman Globalisasi.”

Sebagai nara sumber, Drs.Budi Wahyono, M.Si., Drs.Bambang Karno, MH. Sedang sebagai moderator, Teguh GW.

Pelaksanaan sarasehan diawali pembacaan geguritan oleh ketua panitia, Tipak – Tipak Tatu,  (karya Parpal Poerwanto)

Menurut pengamatan awak media inspiradiline.com pelaksanaan sarasehan terkesan hidup, mendapat tanggapan antusias dan positif  dari  peserta, terutama pada acara tanya jawab. Ada beberapa penanya yang mendapatkan buku ” Kumpulan Geguritan Budi Wahyono berjudul Kelingan Gaplek “

Usai sarasehan, diumumkan hasil kejuaraan lomba. Berdasarkan hasil penilaian tiga juri ; Kun Prastowo,  Didit Setyo Nugroho, Yoga Purnama Sari, hasil kejuaraan lomba musikalisasi geguritan sbb. :

Juara 1  : Cokro Kembang,Selogiri.
Juara 2  : Tirto Sumunar,Boyolali
Juara 3  : Pacelathon, Sragen
Juara 4  : Gendreh, Baturetno.
Juara 5  : Tirto Sumunar
Juara 6  : Jik Jak Jos
Juara 7  : Greged Nada
Juara 8  : Gita Snada
Juara 9  : Hanacaraka
Juara 10: Isaku Niki.

Ketika inspiradiline.com mewawancarai beberapa peserta lomba, mereka memberikan masukan kepada panitia sebagai berikut.

Kegiatan seperti ini perlu dilanjutkan. Alangkah baiknya  pelaksanaan diklasifikasi, tingkat SD,SLP/A, umum. Dilaksanakan  pada hari libur, menggunakan waktu siang hari, mengingat tempat tinggal peserta jauh, dan menghemat beaya transportasi. ( Jurnalis, SK/19 ).

Bagikan ke:

1 thought on “Musikalisasi Geguritan Dan Pasar Budaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *