Sragen-Inspirasiline.com. Penyebaran Hoaks atau Informasi Bohong merupakan salah satu dampak Negatif dari Era Digitalisasi. Penggunaan Sosial Media (MEDSOS) secara masif yang memungkinkan siapapun untuk menulis Narasi Secara Hiperbolis, Rekayasa Foto, dan Manipulasi Video mampu membuat Hoax lebih cepat menyebar dalam waktu yang relatif singkat.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Infomasi Dinas Komunikasi dan Informatika (KABID PI DISKOMINFO) Kabupaten Sragen, Yudi Tamtomo, di hadapan Anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang hadir dalam Sosialisasi bertajuk Cerdas Bermedia Sosial: Mencegah Hoax.
Acara yang digelar di Balai Desa Dawung, Kecamatan Jenar pada Kamis (30/1/2025) tersebut merupakan Salah Satu Program Kerja Dari Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 83 Universitas Sebelas Maret (UNS).

“Berita Hoaks biasanya ditulis dengan bombastis yang bertujuan untuk memprovokasikan kebencian, menyebarkan ketakutan, dan mengandung Unsur Penawaran yang menggiurkan.” Terangnya.
Pranata Humas (PRAHUM) Diskominfo Sragen, Rofi Indriana, yang hadir mendampingi Kabid PI turut menyampaikan penjelasan terkait jenis-jenis Hoaks.
“Saat ini Informasi tidak benar yang marak di Kabupaten Sragen adalah Order Fiktif yang mengatasnamakan Suatu Instansi, Praktek Pengobatan Seorang Tokoh Fenomenal, dan Informasi Palsu Terkait Vaksin Tertentu.” Urainya.
Paparan tersebut didukung dengan Tips Mengecek Kebenaran Suatu Informasi Dari Prahum Diskominfo Sragen, Anastasia Mira Lusita.
“Agar terhindar dari paparan Hoaks maka kita harus mencari tahu kebenaran suatu berita melalui Search Engine, kita juga harus banyak membaca berita dari sumber yang terpercaya.” Pesannya.
Turut hadir Kepala Desa Dawung, Aris Sudaryanto, untuk menghimbau ibu-ibu yang lebih dekat dengan Dunia Internet agar lebih bijak dalam menjelajahi Dunia Maya. Pasalnya seringkali ditemui unggahan dari akun Sosmed masyarakat yang terkesan melebih-lebihkan cerita, sehingga membangkitkan kecemasan bagi orang-orang yang terlibat secara langsung dalam berita tersebut.
“Harapan kami Masyarakat Dawung, terutama dari kaum ibu-ibu, memiliki pemahaman berpikir dalam menelaah Informasi yang Benar. Sehingga ke depannya Desa Dawung dapat terbebas dari Hoaks.” Harapnya.
Sementara itu Ketua Pelaksana Kelompok KKN 83 UNS, Viona Tria Kurnia, berharap dengan adanya Sosialisasi ini maka kesadaran akan Hoaks akan meningkat dan masyarakat terdorong untuk menjadi agen perubahan.
“Kami harap Masyarakat lebih Kritis dan Cerdas dalam mengonsumsi Informasi yang tersebar di Media Sosial, sehingga peredaran Hoaks dapat berkurang.” Ucapnya. (Sugimin/17-Release Diskominfo Sragen)