Grobogan-Inspirasiline.com. Perkumpulan Senopati Bahana Nusantara DPD Kabupaten Grobogan menggelar seminar yang diikuti para aktifis LSM dan media berlangsung di Aula Rumah makan Sukarasa Purwodadi, Jumat (13/6/2025).
Seminar dengan tajuk “Membedah Tujuan dan Dampak Refocusing bagi Pengguna Anggaran di Daerah” menghadirkan nara sumber dari LSM PIM (Pergerakan Indonesia Makmur) Grobogan Pujiono SH, MH.
Selain LSM dan media, kegiatan rutin tahunan tersebut juga dihadiri oleh para aktivis ormas, tokoh masyarakat maupun perwakilan dari SKPD yang ada di Kabupaten Grobogan.

Dalam pemaparannya, Pujiono menyampaikan hal ihwal terkait pelaksanaan refocusing dengan cara efisiensi penggunaan anggaran daerah. Mulai dari dasar hukum, proses refocusing, prioritas penggunaan anggaran hingga dampak positif dan negatif dari pelaksanaan efisiensi anggaran.
Ketua DPP PIM itu menyebut dasar hukumnya adalah Undang-Undang no.23 Tahun 2014 tentang Pemda, PP 21/2019 tentang pengelolaan keuangan daerah dan Instruksi Mendagri serta Keputusan Menkeu terkait refocusing dalam.situasi tertentu.
Sedangkan menyangkut proses, Pujiono menyebutkan refocusing dimulai dari evaluasi program dan kegiatan yang berjalan, identifikasi belanja yang bisa ditunda, penyesuaian terhadap RKPD, koordinasi dengan DPRD untuk.perubahan Perda.
Adapun prioritas penggunaan anggaran, kata Pujiono, harus menyangkut 3 aspek yakni pelayanan dasar (kesehatan, pendidikan, infrastruktur dasar), penanggulangan bencana dan pemulihan ekonomi, dan program strategis nasional didaerah.
Disamping itu Pujiono menyinggung dampak positip dan negatif dari pelaksanaan refocusing tersebut.
“Salah satu dampak negatif adanya refocusing itu adalah terjadinya penurunan persepsi publik dimana masyarakat dapat merasa kecewa jika layanan dasar terganggu atau infrastruktur yang dijanjikan tidak jadi dibangun” ungkapnya.
Selain itu beban administrasi SKPD bertambah karena harus melakukan revisi RKA, DPA. Acara deminar bertambah hangat dan menarik ketika beberapa peserta seperti Taufik (mantan anggota dewan), Heru Gunawan ( media JMI) dan Joko Widodo ( media Inspirasi) melontarkan berbagai pertanyaan dan klarifikasi seputar efisiensi anggaran daerah.
Semua pertanyaan dijawab dan dijelaskan runtut oleh nara sumber. Sebagaimana diketahui Perkumpulan Senopati Bahana Nusantara ini didirikan di Grobogan 2 tahun lampau dengan Ketuanya Aditya Hermawan SH MH, Sekjen Muhammad Ngafuan SH, bendahara Clarissa Daniar.
Sementara itu Muhammad Ngafuan, SH selaku sekjen DPP Perkumpulan Senopati Bahana Nusantara menjelaskan bahwa, sebagai lembaga yang dibentuk oleh masyarakat, perkumpulan Senopati Bahana Nusantara memiliki misi untuk memberdayakan masyarakat di bidang hukum dan sosial.
Adapun program kerja yang dicanangkan antara lain meningkatkan peran masyarakat terhadap pencegahan korupsi dan pungli, dengan melalui berbagai seminar, kampanye, sosialisasi yang bersifat edukatif, Kegiatan sosial dengan gerakan darurat kemanusiaan, Menyusun dan menerbitkan buku yang berkaitan dengan pengetahuan hukum maupun sosial, Menerbitkan media massa yang berisikan berbagai informasi dan pengetahuan umum.
Lembaga ini sudah memiliki akte notaris dan SK dari Kemenkumham RI dan terdaftar di Badan Kesbangpol Kabupaten Grobogan.
Terpisah, kepada media Inspirasiline.com nara sumber Pujiono SH MH berharap Senopati Bahana Nusantara ini bisa bersinergi dengan lembaga lembaga yang lain seperti PIM dan komunitas lainnya, sebab terkait dengan refocusing lembaga lembaga ini sangat diperlukan sebagai fungsi kontrol atau pengawasan sehingga Grobogan.akan.lebih hebat lagi, maju makmur dan terarah.
Terkait pengawasan oleh lembaga publik/ masyarakat, Pujiono menegaskan pengawasan itu identik dengan upaya penyelamatan semua pihak utamanya pengguna anggaran agar tidak terjerumus kedalam hal yang justru mencelakakan sendiri. Dengan pengawasan tersebut, akan lebih dini diketahui temuan masalah yang segera bisa dilakukan koreksinya, imbuh Pujiono. (jkw)