Penulis: Daryono
PATI | inspirasiline.com
ANGGOTA Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Danung Singgihaji mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang menyalurkan bantuan kepada para nelayan kecil di masa paceklik. Agustus-Oktober diprediksi akan terjadi paceklik yang menyebabkan jumlah ikan di pinggiran berkurang.
“Di bulan-bulan tersebut, frekuensi hujan menurun, sedangkan tingkat keasinan air meningkat, sehingga jumlah ikan di pinggir pantai berkurang,” tutur Danung kepada media di Pati, Senin (10/8).
Selain masa paceklik, sebelumnya nelayan Pati juga dihadapkan dengan dampak pandemi Covid-19 di sektor ekonomi, sehingga mereka kesulitan membeli bahan bakar untuk operasional.
“Untuk nelayan yang terkena dampak pandemi Covid-19 di Pati, sudah ada bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupa bahan bakar solar bagi nelayan yang sudah memiliki pas kapal (pas kecil adalah surat tanda kebangsaan kapal untuk kapal bertonase kurang dari GT 7) terbaru yang masih aktif,” imbuh Danung.
Selain bantuan bahan bakar, Danung mengungkapkan, para nelayan juga telah mendapatkan bantuan sosial (bansos) berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, meski tidak bisa merata seluruhnya. “Ada yang dapat bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Nominalnya Rp 600 ribu per bulan, selama 3 bulan sudah cair. Memang tidak semua dapat,” terangnya.
Secara lokal, diakui Danung, belum ada alokasi anggaran khusus dari pemkab untuk menghadapi musim paceklik mendatang. “Dalam rapat kerja dengan mitra Komisi B, belum ada anggaran pemkab untuk membantu nelayan kecil,” pungkas Danung.***
