Disdikbud Blora Siapkan Pembelajaran Tatap Muka 10 SD-SMP

EDUKASI

Penulis: Yokanan
BLORA | inspirasiline.com

KEPALA Disdikbud Kabupaten Blora Hendi Purnomo.

EMPAT sekolah menengah pertama (SMP) negeri dan satu madrasah tsanawiyah (MTs) negeri di Kabupaten Blora mulai bersiap membuka pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan.

Selain SMP/MTs, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat, juga menyiapkan empat sekolah dasar (SD) negeri, yakni sebagai pilot project atau proyek percontohan pembelajaran tatap muka saat pandemi Covid-19.

“Kami siapkan lima SMP/MTs negeri dan empat SDN, sebagai pilot project dan motivasi siswa belajar di tengah pandemi Covid-19,” jelas Kepala Disdikbud Kabupaten Blora Hendi Purnomo.

Sebelum kegiatan belajar-mengajar tatap muka dibuka, lanjut alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN/STPDN) Sumedang, Jabar ini, juga dipersiapkan secara matang tenaga pendidik yang dinyatakan negatif Covid-19.

Untuk keperluan itu, kata Hendi, kepala sekolah dan tenaga pengajarnya (guru) akan menjalani pemeriksaan kesehatan, dan aktif berkoordinasi dengan para tenaga medis di Pukesmas terdekat.

“Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah lampu hijau, dan sebagian besar kecamatan di Blora bersatatus zona kuning atau risiko rendah dalam penularan virus Corona,” kata mantan Camat Jati dan Camat Randublatung ini.

 Hanya 2,5 Jam

Menurut Hendi, saat pembelajaran tatap muka nanti, tidak lantas masuk selama satu pekan penuh pagi hingga siang, namun akan dibatasi dulu sekitar dua kali seminggu, dan masa belajar tatap muka hanya sekitar 2,5 jam.

“Sekali lagi program ini untuk memotivasi siswa, dan baru tahap persiapan yang rencananya akan dimulai dua pekan ke depan,” imbuh Hendi Purnomo.

Sekolah pilot project pembelajaran tatap muka itu adalah SMPN 2 Tunjungan, SMPN 2 Kedungtuban, SMPN 1 Todanan, SMPN 1 Menden, dan MTs Jepon. Selanjutnya, SDN 2 Jagong (Kunduran), SDN 1 Ngebak (Menden), SDM 1 Ledok (Sambong), dan SDN Gandu (Bogorejo).

Terpisah, pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Lilik Hernanto membenarkan, telah menjalin koordinasi dengan Disdikbud terkait rencana pembelajaran tatap muka untuk 10 sekolah (SMP, MTs, dan SD).

“Saat ini ada 11 dari 16 kecamatan di Blora sudah berstatus zona kuning, wilayah dengan level rendah penularan Covid-19,” kata Lilik Hernanto.

Sebelumnya, Kamis (13/8), Pemkab melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar rapat koordinasi (rakor) penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Rakor diikuti para kepala SMP, kepala Korwil TK/SD kecamatan, Dewan Pendidikan, perwakilan Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng wilayah IV, serta PGRI dan pengawas sekolah.

Rapat dipimpin Bupati Djoko Nugroho, menyusul banyak kepala sekolah yang menginginkan segera membuka sekolahnya, agar proses pembelajaran bisa berjalan maksimal. Rakor berlangsung di Pendapa Rumah Dinas Bupati Blora.

Beberapa sekolah menyatakan siap menyediakan peralatan protokol kesehatan, sehingga harapan para kepala sekolah itu dijadikan bahan pertimbangan Dinkes terkait kondisi persebaran Covid-19 untuk bahan pertimbangan sebelum membuka kembali sekolah tatap muka.***

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *