Pembelajaran Tatap Muka Sragen Tunggu Perkembangan Covid-19

EDUKASI

Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com

KOORDINATOR Wilayah Pendidikan (Korwildik) Kecamatan Plupuh Senen mengatakan, untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Sragen masih menunggu perkembangan Covid-19.

Sebaliknya, Senen memastikan, saat ini proses pembelajaran di sekolah masih menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.

Didampingi Ketua K3S Kecamatan Plupuh Samiyono, Senen menjelaskan, sejauh ini pihaknya masih belum bisa memastikan kapan PTM bisa digelar. Menurutnya, kasus Covid-19 di Sragen masih menunjukkan peningkatan signifikan. Karenanya, saat ini pembelajaran masih bertahan dan tetap digelar dengan metode daring.

“Sampai saat ini, masih menerapkan PJJ atau belajar daring. Karena kasus Covid-19 masih naik. Sesuai arahan Kepala Dinas, kami masih menunggu perkembangan meredanya kasus Covid-19,” ungkap Senen pada Pertemuan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) di SD Negeri Plupuh 2, Rabu (14/10/2020).

Rekomendasi
Mengutip pengarahan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen Suwardi, Senen mengatakan, belum bisa memperkirakan kapan PTM bisa digelar. Menurutnya, hal itu sangat tergantung dari situasi Covid-19 dan rekomendasi dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen.

Senen menegaskan, PTM tetap harus menunggu membaiknya situasi. Minimal, jika sudah masuk zona kuning untuk bisa menggelarnya.

“Kita tunggu nanti dari Gugus Tugas bagaimana. Yang jelas kita berdoa, mudah-mudahan kasusnya segera menurun,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Sragen sempat mencoba melakukan simulasi sekolah tatap muka, beberapa waktu lalu. Simulasi digelar lantaran kasus Covid-19 saat itu mulai menurun dan Sragen masuk zona kuning. Saat itu simulasi digelar dengan menunjuk 60 sekolah dari tingkat TK-SMP di 20 kecamatan. Untuk Kecamatan Plupuh, di TK Aisyiah, SDN Dari 1, dan SMPN 1.

Sementara itu, Ketua K3S Kecamatan Plupuh Samiyono menjelaskan, pertemuaan K3S digelar bergilir setiap bulan, untuk membahas program kerja. “Yang paling utama untuk saling mengenal dan meningkatkan silaturahim antarkepala sekolah,” kata Samiyono.

Menanggapi PTM, Samiyono mengungkapkan, sebetulnya orang tua siswa sudah menghendakinya, karena anak-anak di rumah malah banyak yang pada main.

“Tapi mengingat perkembangan Covid-19, ya harus bersabar. Sebetulnya kami para kepala sekolah sudah sangat siap untuk PTM, tapi ya kembali pada situasi saat ini,” terang Samiyono.***

Bagikan ke:

8 thoughts on “Pembelajaran Tatap Muka Sragen Tunggu Perkembangan Covid-19

  1. An impressive share, I just given this onto a colleague who was doing a little analysis on this. And he in fact bought me breakfast because I found it for him.. smile. So let me reword that: Thnx for the treat! But yeah Thnkx for spending the time to discuss this, I feel strongly about it and love reading more on this topic. If possible, as you become expertise, would you mind updating your blog with more details? It is highly helpful for me. Big thumb up for this blog post!

  2. Hiya, I’m really glad I’ve found this information. Nowadays bloggers publish just about gossips and internet and this is really annoying. A good site with exciting content, this is what I need. Thanks for keeping this website, I’ll be visiting it. Do you do newsletters? Can’t find it.

  3. The women won their case against the drug manufacturers when the court established the precedent of market share liability, for which an entire market is responsible for a share of a settlement when the individual manufacturer cannot be identified generic cialis online bosentan will decrease the level or effect of lumacaftor ivacaftor by affecting hepatic intestinal enzyme CYP3A4 metabolism

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *