Zona Oranye, Sukoharjo Tunda Sekolah Tatap Muka

Penulis: Supriyani
SUKOHARJO | inspirasiline.com

KLASTER-klaster baru penularan Covid-19 di Sukoharjo terus bermunculan. Artinya, kasus terkonfirmasi Covid-19 pun terus bertambah. Akibatnya, Bupati Wardoyo Wijaya menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

Hingga saat ini, akumulasi kasus Corona di Sukoharjo mencapai 376 kasus dan didominasi kasus orang tanpa gejala (OTG).

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo dr Yunia Wahdiyati mengakui, setelah klaster pernikahan di Nguter, kini muncul klaster penularan baru di Desa Gedangan, Grogol, dari seorang karyawan bank di Solo.

“Ya, ada klaster baru di Grogol, di mana karyawan bank tersebut telah menularkan virus Corona kepada seluruh anggota keluarganya,” ungkap dr Yunia kepada media, Selasa (25/8).

Menurutnya, untuk klaster tersebut, sudah ada lima orang yang terpapar virus. Klaster karyawan bank swasta di Solo merupakan klaster baru, sehingga Satgas Covid-19 juga sudah melakukan pelacakan.

“Hasil pelacakan ternyata yang bersangkutan tidak ada riwayat perjalanan keluar kota, sehingga kemungkinan tertular di lingkungan kantor,” ungkapnya.

Yunia Wahdiyati yang juga Kepala Dinas Keehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo itu menyatakan telah melakukan komunikasi dengan DKK Solo terkait kasus positif karyawan bank swasta tersebut dan sumber penularannya.

Sementara menyikapi fenomena masih aktifnya sejumlah klaster penularan Covid-19 di Sukoharjo, Bupati Wardoyo Wijaya menegaskan, belum mengizinkan sekolah digelar secara tatap muka. Apalagi, saat ini status Keadaan Luar Biasa (KLB) juga kembali diperpanjang hingga 30 September mendatang.

“Sekolah tatap muka bisa dilaksanakan asalkan ada tren penurunan atau status zona hijau. Saat ini KLB Corona masih berlaku hingga akhir September, sehingga sekolah masih pakai daring,” tegas Bupati.

Karena masih KLB, semua kegiatan yang berpotensi pengumpulan massa juga tidak diperbolehkan, termasuk resepsi pernikahan dengan mengundang banyak tamu.

Wardoyo Wijaya yang juga sebagai Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo meminta kepada masyarakat untuk benar-benar menerapkan protokol kesehatan ketat, terutama keluar rumah harus memakai marker.***