Penulis: Abiet Sabariang
TEGAL | inspirasiline.com
PEMERINTAH Kabupaten Tegal berencana membangun gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soeselo Slawi, dengan total anggaran Rp 80 miliar.
Gedung barlantai empat yang berlokasi di seberang utara RSUD dr Soeselo ini, akan dibangun berdiri di atas lahan seluas tujuh ribu meter persegi. Rencananya, gedung baru ini akan difungsikan untuk unit jantung, sebagai layanan unggulannya. Termasuk fungsi lainnya seperti geriatri, rehab medik, dental center, poliklinik anak, dan tumbuh kembang terpadu.
Direktur RSUD dr Soeselo Slawi dr Guntur Muhammad Taqwin menjelaskan, pada unit jantung akan tersedia layanan poliklinik jantung, ICCU jantung, tes treadmill atau pemeriksaan kesehatan jantung, dan rawat inap jantung. Adapun proses pembangunan gedung baru dengan luas lantai keseluruhan 16 ribu meter persegi tersebut, ditargetkan rampung dalam tiga tahun ke depan.
“Saat ini kita masih dalam proses pembongkaran bangunan lama untuk penyiapan lahannya. Bangunan tersebut dulunya merupakan rumah dinas jabatan pegawai rumah sakit yang sudah tidak digunakan lagi, termasuk bangunan di sisi barat yang tidak termasuk benda cagar budaya,” kata Guntur kepada awak media, Kamis (27/8/2020).
Guntur mengungkapkan, biaya pembangunan gedung baru tersebut berasal dari anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD dr Soeselo sendiri, ditambah dukungan pendanaan dari APBD Kabupaten Tegal, APBD Provinsi Jawa Tengah, dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Kepala Bagian Tata Usaha RSUD dr Soeselo Slawi Joko Kurnianto menambahkan, konsep yang diusung dalam pembangunan gedung rumah sakit tersebut adalah rumah sakit modern. “Setiap ruangannya akan didesain senyaman mungkin. Jadi, rumah sakit rasa hotel,” terang Joko.
Kelak, setiap lantai akan memunyai klasifikasi unit masing-masing. Lantai I misalnya, akan dijadikan unit geriatri, lantai II untuk unit layanan poli anak dan rehab medik, lantai III untuk unit jantung, sampai ke lantai IV. “Jika memang realisasinya nanti bisa empat lantai,” papar Joko.
Joko menegaskan, tidak ada perubahan desain pada pembangunan gedung baru, yang rencananya akan dilengkapi jembatan penyeberangan orang atau sky bridge yang menghubungkan gedung baru dengan gedung lama.
Untuk menciptakan suasana lingkungan rumah sakit yang asri, juga akan dibuat mini forest atau hutan mini dengan memanfaatkan petak lahan terbuka di komplek bangunan baru maupun lama.
Saat ini, pihaknya juga tengah melakukan penataan tempat usaha bagi pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di depan rumah sakit, dengan merelokasinya ke sisi barat rumah sakit.
“PKL yang berjualan di depan rumah sakit akan kita relokasi ke tempat yang baru, yang lebih layak dan tidak mengganggu hak pejalan kaki yang melintas di depan rumah sakit. Jika sudah ditata, muka rumah sakit ini bisa terlihat rapi dan nyaman bagi publik, tidak kumuh lagi,” paparnya.***