Penulis: Laras W Gandaningrum
GROBOGAN | inspirasiline.com
KEPALA Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan Amin Hidayat menegaskan, Jumat (28/2/2020), meskipun banyak pihak yang menginginkan, pembelajaran tatap muka belum bisa dilaksanakan.
Keputusan tersebut berdasarkan hasil rapat yang dipimpin oleh Sekda Grobogan Moh Sumarsono, diikuti oleh Kepala Dinas Kesehatan Slamet Widodo, Kepala BPBD Endang Sulistyoningsih, Kepala Bappeda Anang Armunanto, Kadisdik Amin Hidayat, dan instansi terkait lainnya.
Dari data Satgas Covid-19 tingkat nasional, Kabupaten Grobogan berada di zona oranye. Artinya, jumlah kasus yang penularannya pada zona risiko sedang dan lebih luas dari zona kuning.
“Dengan pertimbangan tersebut, demi keamanan dan keselamatan siswa, maka pembelajaran masih harus dilaksanakan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ),” kata Amin Hidayat.
Adapun kabupaten/kota yang diizinkan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) adalah daerah dengan zona hijau dan kuning.
Dijelaskan pula bahwa setiap dua pekan sekali akan ditinjau ulang. Sebab, setiap dua pekan ada laporan tentang kondisi Covid-19 di setiap daerah, apakah ada perubahan atau tidak.
“Kepada semua sekolah yang ada di Grobogan, kami minta mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19. Hal ini untuk mempersiapkan sekolah mengadakan pembelajaran tatap muka jika sewaktu-waktu Grobogan berada di zona kuning. Protokol kesehatan meliputi penyiapan tempat mencuci tangan dan sabun, hand sanitizer, dan penyemprotan ruang kelas dengan disinfektan. Selain itu, siswa dan guru memakai masker dan menjaga jarak,” jelas Amin.
Dalam pelaksanaan PJJ, tidak semua wilayah bisa dijangkau, khususnya di daerah 3T atau terisolir, terjauh, dan terluar. Dalam hal ini guru diizinkan untuk mengunjungi rumah murid untuk melaksanakan pembelajaran, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.***
