Penulis: Arwani
KUDUS | inspirasiline.com
WAHYUDI terbilang unik dan kreatif. Tukang pijat warga Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus ini berkeliling menawarkan jasa pijatnya dengan mengayuh sepeda yang di bagian belakangnya dipasangi Bendera Merah Putih. Sementara di bagian bawah sadel boncengan dipasangi plat –layaknya sepeda motor– bertulisan “Ahli Pijat Lelah Wahyudi” dan di atas lampu depan sepedanya juga dipasangi plat serupa bertulisan nomor ponselnya.
Wahyudi berkeliling menawarkan jasa pijat dari kampung ke kampung, mulai pukul 09.00 sampai tengah malam. Bahkan tak jarang sampai pukul 02.00 dinihari.
“Semua tergantung rezeki yang saya terima. Kadang sehari semalam hanya mijet tiga orang saja, bahkan nggak jarang malah blong, nggak dapat pelanggan samasekali. Beda sebelum Corona, biasanya seharian sampai enam orang,” ungkap Wahyudi.
Untuk masalah tarif atau ongkos pijatnya, Wahyudi tak pernah mematok. “Sak ikhlase alias monosuko,” ujar pria kelahiran Salatiga ini.
Alasan Wahyudi memilih menawarkan jasa pijat keliling, karena rumahnya sempit. Sebab, saat ini dia juga masih nebeng di rumah istrinya, di RT 1/RW 9 Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.***
There is apparently a bunch to know about this. I believe you made various good points in features also.