HT, Solusi Alternatif PJJ Masa Pandemi

Penulis: Supriyani 
SUKOHARJO | inspirasiline.com

BANYAKNYA kendala pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring di masa pandemi Covid-19 membuat sejumlah pihak harus kreatif menyiasatinya. Salah satunya dengan penggunaan radio komunikasi handy talkie (HT).

Sejumlah SD di Kabupaten Sukoharjo sudah mulai melakukan PJJ menggunakan HT, bekerjasama dengan Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI).

PJJ menhgunakan HT terus diujicobakan dengan sasaran SD. Sebab, selama PJJ daring, siswa SD yang rata-rata belum memiliki HP android sering harus berebut dengan orang tuanya.

Sejumlah guru mengeluhkan, mereka baru bisa berinteraksi dengan siswanya setelah menunggu sore ketika orang tua wali pulang bekerja. Sebab, mayoritas siswa SD belum punya HP sendiri dan masih menggunakan HP milik orang tuanya. Kondisi seperti ini menjadikan PJJ daring tidak maksimal.

Di sela memantau uji coba PJJ menggunakan HT di SD Negeri 5 Makamhaji, Kartasura, Ketua Umum RAPI Jawa Tengah Didik S Nadrel mengatakan, keterlibatan RAPI dalam PJJ di tengah pandemi ini dilakukan sebagai bentuk sumbangsih setelah melihat PJJ daring banyak dikeluhkan para orang tua.

“Ya, kami berikan apresiasi kepada teman-teman dari RAPI yang peduli dengan PJJ daring. Oleh karena itu, melalui metode menggunakan HT, kami berharap dapat menjadi solusi alternatif, sehingga PJJ dapat dimanfaatkan secara maksimal dari guru kepada murid,” ungkap Didik S Nadrel kepada wartawan.

Dipinjam-Pakaikan
Sebelumnya, PJJ menggunakan HT sudah diuji coba di Solo dan Boyolali. Untuk sementara, alat HT yang digunakan PJJ milik anggota RAPI yang dipinjam-pakaikan selama satu bulan.

“Secara teknis, kami dari RAPI siap mem-backup dalam sistem jaringan,” ujarnya.

Kerja sama sejumlah SD dengan RAPI dalam PJJ menggunakan HT juga mendapatkan apresiasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo.

Kepala Disdikbud Sukoharjo Darno mengatakan, selama pandemi tidak ada pembalajaran tatap muka, sehingga untuk pembelian HT dapat menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Penggunaan HT jauh lebih praktis, murah, dan tidak terkendala jaringan,” tegas Darno.

Sosialisasi di SD Negeri 5 Makamhaji juga diikuti para orang tua siswa kelas VI. Tak hanya terlihat cukup antusias, bahkan banyak orang tua yang mengaku siap membeli alat (HT) sendiri, agar tidak merepotkan.

Penasihat RAPI Sukoharjo Joko Sutrisno menambahkan, nantinya PJJ menggunakan HT dilakukan secara berkelompok. “Untuk pelaksanaan di lapangan, proses PJJ menggunakan HT dilakukan secara kelompok. Masing-masing kelompok diikuti antara 5-6 siswa,” terang Joko.***